TERNATE–provinsi Maluku Utara tengah menuai serotan tajam berbagai komponen baik pusat dan daerah.Pilkada Malut dinilai mulai melenceng dari konstutitusi dan spirit demokrasi yang sesungguhnya.Aroma intervensi dan playing victim menjadi tontonan di pilkada Malut, memburamkan pilkada malut yang sistimatis, adil dan demokratis.
Demikian pandangan Taskin Salim Dano, Ketua PKN Provinsi Maluku utara.
“Kita menghargai semua kandidat termasuk Sherli Tjondoa punya hak untuk mencalonkan diri dimanapun termasuk di Maluku Utara”ujar dia.
Lanjut dia “namun ada kriteria menjadi pemimpin, Negri ini tdk bisa sekedar di bangun dgn Pencitraan, mempertontonkan Drama Drama bagaikan sinetron untuk menghipnotis masyarakat atas kejadian suaminya yang dilakoni oleh seorang sherly “semoga masyarakat tidak terjebak & memilih pemimpin yang bisa membawa Maluku Utara ke depan lebih baik sehimgga setara dengan Propinsi Propinsi yang lain.
Menurutnya rakyat Malut masih banyak yang menangis karena sedih atas kehidupan yang menghimpit jadi para pemimpin yakni para kontestan di pilkada Malut seperti Sherly jangan lagi membawa air mata dan kesedihan.
“kegelisahan Rakyat, tangisan & keresahan Rakyat itu yg di harpkan bisa menjadi vatatan teroenting oleh kandidat calon untuk menjawab agar bisa keluar dari permasalahan di negri ini ,bukan tangisan Sherly Tjondoa yang di pertontonkan “tukas dia.
Lebih jauh Taskin prihatin dengan pola-pola pembodohan politik terhadap Rakyat Malut melalui bagi-bagi sembako seolah membangun citra pemimpin yang baik & Rakyat.
“pola seperti itu adalah pola dan strategi politik transaksaksional yang berpotensial menghasilkan pemimpin korup”tandasnya.
paslon yang jor-joran dengan politik donasi ketika berkuasa mereka pasti berupaya mengembalikan kerugian dengan cara-cara koruptif”jelas dia.
“Taskin mengingatkan”Rakyat Malut harus waspada pada soal ini, jangan kalian jual Malut yang kaya ini hanya dengan bantuan sumbako dll, memang rakyat Malut selama ini hanya bisa makan dari bantuan kandidat pilkada kan tidak”warning dia.
Pada kesempatan yang sama, Taskin juga menyoriti isyu intervensi di pilkada Malut yang dia duga potensial menimbulkan pilkada Malut tidak berjalan jujur dan adil.Isyu ini mengemuka pada soal medicak cek up yang dijalani Sherly Tjondoa sebagai cagub pengganti Benny Laos yang tak lain suaminya yang mengalami misibah dalam insiden nahas terbakarnya speed boat Bella 72 miliknya.
“ di harapkan proses pilkada berlangsung adil, jujur transparan & yg terpenting semua paslon harus diberlakukan setara”pungasnya(***)