TERNATE – Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara, Alien Mus dinilai gagal total dalam memenangkan kandidat Partai Golkar di Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024. Parahnya lagi, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang didukung partai berlambang pohon beringin, Aliong Mus dan Sahril Tahir kalah telak. Bahkan dua wilayah basis politiknya, Kabupaten Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu pun pasangan berakronim AM-SAH tidak berkutik terhadap pasangan Sherly-Sarbin.
Selain Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, jagoan Golkar di sejumlah daerah yang mengalami nasib serupa dengan provinsi yaitu, Kota Ternate, Kota Tidore, Halmahera Barat, Halmahera Selatan dan Pulau Taliabu.
Angka presentase kemenangan Pilkada untuk Provinsi Maluku Utara jauh di bawah ekspektasi Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia yang menargetkan jumlah kemenangan Pilkada 2024 serentak hingga 60 persen.
Salah satu pengurus DPD I Partai Golkar Provinsi Maluku Utara, Mansur H. Muhammad mendesak DPP Partai Golkar segera mengevaluasi kepemimpinan Alien Mus. Anggota DPR RI Dapil Malut tersebut dinilai gagal mengamankan target politik DPP di Pilkada 2024 serentak. “Kita harus akui, Ibu Alien tidak paham memimpin pertarungan. Ide dan konsep serta strategi politik menghadapi Pilkada tidak ada sama sekali. Jika kualitas pemimpin partai seperti ini, maka Golkar habis di Maluku Utara,” terang Mantan Kadis Sosial Provinsi Maluku Utara.
Haji Mansur menjelaskan, sosok dan gaya kepemimpinan antara Alien Mus dan Ahmad Hidayat Mus jauh bak langit dan bumi. Figur AHM sangat dibutuhkan demi menyelamatkan marwah dan eksistensi Golkar kedepan. Untuk itu, mantan birokrat senior ini meminta Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Hidayat Mus untuk turun gunung guna menyelamatkan pohon beringin.
Pernyataan serupa juga datang dari kader Golkar sekaligus mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tidore Kepulauan, Anas Ali. Sebagai kader Golkar, Anas ikut perihatin dengan hasil Pilkada 2024 yang dialami partai Golkar. Bagi mantan Ketua DPRD Kota Tidore, sebagai konsekuensi moral, Alien Mua patut dievaluasi dari kursi Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara.
“Hasil Pilkada yang dialami partai Golkar bagi saya sangat memperihatinkan. Apalagi Calon Gubernur. Gagal total pak. Sebagai konsekuensi moral, ya Ibu Alien harus dievaluasi. Dan itu adalah indikator lumrah dalam mengukur sebuah prestasi. Saya kira, Ketua Umum pasti taulah. Evaluasi adalah sesuatu yang normal dalam organisasi. Jika misi dan target DPP gagal, ya tentunya ada konsekuansinya bagi pemimpin yang menerima amanah dan tanggungjawab,” ungkap Anas.
Kader Golkar Kota Tidore ini juga berharap AHM harus dikembalikan untuk menyelamatkan partai. Bagi Anas, sejauh ini sosok AHM di partai sangat diperlukan. “Kita harus jujur mengakuinya. Hingga kini, sosok AHM belum bisa tergantikan. Dan beliau (AHM) terbukti berbuat demi kepentingan partai. Kader potensi partai tidak hanya didorong bertarung, melaikan ikut dibiayai AHM. Ini luar biasa. Sosok AHM belum ada yang bisa menggantikannya,” tukas Anas.(***)