PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Wacana pemilihan kepala daerah menyasar berbagai isu.Ini trend politik yang baik dan bagus.Demikian politik demokrasi seperti Pilkada harus didorong ke arah wacana politik program sehingga selain bisa mencerdaskan publik, calon pemimpin yang terpilih juga memiliki kapasitas dan kredibilitas kepemimpinan.
Manarik untuk disimak, ada pertanyaan menarik dan menohok warga net yang mungkin pendukung atau tim suksesi paslon Gubernur lain.
Di sebuah diakusi di WAG, warga net ini bertanya “apa prestasi Dr.H.Muhammad Kasuba, MA” sehingga berani mencalonkan diri ? Dia sendiri menjawab “mantan Bupati Hal-Sel itu tidak punya prestasi dimana infrastruktur saja tidak dibangun”.
Okey !kita terima itu sebagai sebuah diskusi yang membangun dan mencerahkan.Anggap saja dia tidak tahu, atau tahu informasi pelintiran dari lawan-lawan politik MK atau dia telah tahu prestasi H.Muhammad Kasuba tetapi pura-pura tidak tahu karena rasa benci semata.
Baik saya siap membantu warga net ini dan mungkin yang lainya soal apa prestasi H.Muhammad Kasuba ya.
Ente tahu, prestasi Muhammad Kasuba sebagai Bupati Hal-Sel itu mendunia oleh badan dunia PBB yang menangani isu kesehatan, bukan prestasi WTP BPK yang banyak menuai cibiran publik itu.
Prestasi sosok yang kini menjabat Pimpinan salah satu partai besar di Indonesia yakni sebagai Ketua BPW Indonesia Timur DPP PKS adalah penghargaan PBB dalam pemberantasan Wabah Malaria.Kabupaten Halmahera Selatan ditetapkan sebagai kabupaten percontohan pemberantasan wabah malaria dunia.Pada status darrah percontohan dunia dalam pemberantasan wabah malaria, negara-negara dari Eropa dan Afrika serta kawasan Asia datang ke Hal-Sel belajar program dan konsep Bupati H.Muhammad Kasuba tetang program pemberantasan malaria.
Itu baru 1 isu yakni pemberantasan Malaria yang untuk Hal-Sel menjadi daerah endemik, belum program pendidikan gratis SD-SMU, program layanan kesehatan gratis diseluruh produk layanan dan pemekaran desa secara masiv dengan pemekaran 100 lebih desa dan puluhan kecamatan.
Apakah kesuksesan ini tidak bisa disebut sebagai prestasi ?hanya orang dungu dan berhati sirik dan dengki yang menyatakan tidak.
Bagaimana mungkin sebuah produk kepemimpinan yang dirasakan nyata oleh masyarakatnya tidak dianggap sebagai prestasi.Bukankan dengan program pendidikan gratis SD-SMU dan program layanan Gratis Muhammad Kasuba telah berdanpak terhadap akses publik Halse terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan yang adil ? Ya adil lah karena warga miskin juga bisa mengakses kualitas layanan pendidikan dan kesehatan setara dengan warga lain yang berkecukupan.
Bagaimana dengan pemekaran ratusan desa ? apa tidak berguna untuk rakyat sehingga tidak bisa disebut prestasi ? Sekali lagi hanya orang dungu dan dengki serta iri hati yang mengingkari nya.
Anda dan kita semua tahu, pemekaran ratusan desa itu sebelum ada UU tentang Desa yang mengamanatkan 10 % baik DD yang bersumber dari APBN dan ADD yang bersumber dari ADD.
Pemekaran desa dan puluhan kecamatan itu adalah upaya Bupati Muhammad Kasuba untuk mendekatkan akses pelayanan publik sekaligus membangun keberdayaan dan kemandirian masyarakat dan pemerintah desa.Dengan mandiri, mereka bisa berkreasi mengelola potensi desa guna memajukan desa dan Mensejahterakan warganya.Soal belum sejahtera tentu itu menjadi tanggun jawab pemerintah desa dan warga desa itu sendiri.
Setelah memekarkan ratusan desa menjadi 200 lebih Desa di Kabupaten Hal-Sel, Bupati H.Muhammad Kasuba langsung menginisiasi 10% APBD untuk ADD, mendahuli kebijakan nasional .
All ! Apa yang dirasakan Kabupaten Hal-Sel terutama desa-desa di Hal-Sel sekarang ?200 Desa lebih berhasil meraup ratusan milyar APBN ke Hal-Sel melalui transfer DD.Sulber dana yang menjadi modal pembangunan dan menggerek pertumbuhan ekonomi Desa di Halmahera Selatan.
Nah ! Apa prestasi jagoan calon Gubernur mu ?
Soal pembangunan Infrastruktur jalan untuk Kabupaten Hal-Sel tidak bisa kita generalisir dengan Kabupaten daratan lainya seperti di Kota Ternate, kota Tikep dan pulau Hamahera seperti Kabupaten Halut, Hal-Teng, Hal-Tim dan Pulau Morotai.
Kabupaten Hal-Sel itu daerah kepulauan dengan jumlah pulau yang tidak sedikit.Belum lagi soal politik oembangunan infrastruktur jalan yang masih ada pembagian kewenangan yakni jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan nasional.
Itonis ! Tantangan pembangunan infrastruktur Halmahera selatan tu berhadapan dengan fakta sempitnya ruang fiskal.
H.Muhammad Kasuba yang kala menerima mandat rakyat untuk memimpin Hal-Sel itu harus putar otak dengan skala prioritas pembangunan.Warga Hal-Sel kala itu yang baru dilanda konflik horisontal diperhadapkan pada pemulihan sosial dan kebutuhan dasar pelayanan pendidikan dan kesehatan.
H.Muhammad Kasuba memilih opsi pembangunan layanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan melalui program pendidikan gratis dan layanan kesehatan gratis sambil membangun infrastruktur.Ditengah terbatasnya ruang fiskal Hal-Sel, tentu Kuta tidak busa berharap banyak bisa menangani seuruh kebutuhan.
Pilih program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat yakni pendidikan gratis dan kesehatan gratis.2 program ini tidak sekedar memenuhi kebutuhan warga namun lebih jauh sebagai recoveri aset kemanusian bagi masa Dea Halmahera Selatan.Bagaimana Isa dibayangkan jika warga hal-sel rendah kualitas pendidikan dan kesehatan ? Jika Kuta jawab dengan PIKURAN dan hati yang jernih dan bersih, MK tidak salah lagi bahkan berprestasi.
Ayo mari berdialektika politik program untuk mengawal Pilkada Maluku utara yang mencerahkan dan memajukan.