Yang tidak banyak disadari bahwa kedaulatan partai itu bukan di tangan kader, apalagi konstituen. Tapi ada di kemenkumham.
Apapun keinginan konstituen, tidak sama dengan keinginan kader. Keinginan kader, tidak selalu sama dengan keinginan ketua umum. Keinginan ketua umum bisa di-veto oleh kemenkumham. Jika Anies mendirikan partai, yang dihadapi bukan para pendukung dan pesaing, tapi kemenkumham. Legalitas ada di kemenkumham. Mau calon gubernur saja dijegal, apalagi mau dirikan partai. Akan dianggap lebih berbahaya.
Bagaimana dengan ormas? Kalau dijegal juga, bisa bikin komunitas. Gak butuh administrasi dan gak perlu ijin. Namanya juga komunitas atau paguyuban.
Di organisasi ini, Anies bisa buat struktur yang agak gemuk. Misal, ketum, sekjen dan bendum. Wakil ketua ada sembilan bidang. Ini misalnya. Biar mirip walisongo, ada sembilan. Atau ambil berkah dari sembilan bintang NU (Nahdhatul Ulama). Anggap saja organisasi yang akan Anies dirikan adalah bagian dari kebangkitan rakyat.
Sembilan ketua bidang itu diantaranya 1) bidang ekonomi dan keuangan, 2) bidang hukum dan HAM, 3) bidang pendidikan, 4) bidang urusan agama, 5) bidang politik dan keamanan, 6) bidang ESDM, 7) bidang pertanian, peternakan dan perkebunan, 8) bidang kehutanan dan lingkungan hidup, 9)bidang sosial.
Sekali lagi, ini misalnya. Hanya contoh saja.
Anies bisa rekrut para expert yang punya integritas, kapasitas dan yang selama ini punya konsistensi daya kritisnya terhadap kebijakan yang salah dari pemerintah. Refly Harun, Bambang Wijayanto, Abdullah Hehamahua, Tom Lembong, Marwan Batubara, Said Didu, Antoni Budiawan, Sahganda, Jumhur, Ubaidillah Badrun, dll, bisa dimasukkan menjadi bagian dari organisasi ini.
Organisasi ini berperan pertama, sebagai kontrol terhadap penguasa di saat parpol dan DPR tidak lagi berfungsi dengan baik. Organisasi ini bisa menjadi semacam oposisi. Tujuannya? Agar penguasa bekerja dengan baik, dan tidak mengambil rute yang salah dalam mengelola negara. Peran oposisional seperti ini tidak kalah penting dan sangat dibutuhkan.
Kedua, panggung Anies tetap terjaga, setidaknya untuk lima tahun kedepan. Anies tetap bisa tampil sebagai leader yang dengan gagasan-gagasan briliannya bisa jadi masukan buat kebijakan bangsa.
Penguasa mestinya tidak alergi terhadap ini semua. Termasuk terhadap kritik konstruktif dari para pakar yang tergabung dalam organisasi yang dikomandoi Anies. Siapapun mesti berjiwa kesatria dan negarawan dengan memberi ruang dan kesempatan kepada siapapun untuk mengambil posisi sebagai kompetitor politiknya. Termasuk Anies.
Jakarta, 11 September 2024