Friday, 27 December 2024

Dr.H.Muhammad Kasuba, MA, Pemimpin Daerah Bervisi Global.

-

Tajuk catatan ringan Pilkada Malut “Dr.H.Muhammad Kasuba, MA, pemimpin Daerah bervisi global” bukanlah narasi hiperbolis, berupaya meng up grade dalam kepentingan interes politik di Pilkada Malut, tidak ! Catatan ini sengaja memantik ruang diskusi yang moderat dalam menyikapi posisi Maluku utara dalam peta percaturan kepentingan global terutama dalam politik industri pertambangan nasional dan global.

Hemat saya, inilah momentumnya, ditengah kita menyambut agenda Pilkada Maluku utara untuk memilih Gubernur-Wakil Gubernur Maluku utara periode 2024-2029.

Tentunya catatan ini diangkat dari pemikiran dan kredibilitas beliau dalam konteks internasional.

Narasi.

Provinsi Maluku utara telah masuk dalam peta percaturan global.Kekayaan tambang, terutama kekayaan tambang nickel yang dikandung bumi Maluku utara di pulau Obi, Hal-Teng dan Hal-Tim menempatkan Maluku utara sebagai wilayah strategis dalam peta geopolitik global.Banyak peluang yang bisa  diraih namun jangan lupa tidak sedikit tantangan yang melingkupinya.

Butuh pemimpin Malut yang berkapasitas global yakni kapasitas Komonikasi dalam bahasa internasional dan kredibilitas internasional agar dapat meraih potensi dibalik industri tambang nickel.

Nickel menjadi boming mining global seiring transformasi BBM kendaraan ke Energy listrik.Seiring dengan meningkatnya harga bahan bakar fosil, produsen kendaraan bermotor mulai berlomba membuat kendaraan bertenaga listrik.

Kesadaran masyarakat mengenai isu lingkungan yang semakin memburuk juga menjadi alasan bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Kendaraan listrik memiliki keunggulan karena tidak menghasilkan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan dan juga dapat mengurangi polusi udara.

Salah satu komponen utama bagi kendaraan listrik adalah baterai, yang berfungsi sebagai penyimpan energi dan sumber tenaga untuk menggerakkan kendaraan listrik saat dihidupkan.

Salah satu bahan yang umum digunakan dalam proses pembuatan baterai kendaraan listrik adalah nikel, nikel merupakan logam yang biasanya digunakan sebagai bagian katoda pada baterai. Bahan ini akan digunakan bersama kobalt dan mangan dalam pembuatan baterai lithium-ion yang merupakan jenis baterai paling umum pada kendaraan listrik saat ini. Alasan penggunaan logam ini adalah karena kepadatan energi yang tinggi, tahan karat, dan harga yang relatif murah dibandingkan dengan bahan baku lain.

Indonesia memiliki cadangan logam nikel yang melimpah, berdasarkan data milik Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, nikel Indonesia pada tahun 2020 mencapai 768 ribu ton. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil biji nikel terbesar di dunia. Dengan cadangan nikel yang sangat besar tersebut, dan diikuti meningkatnya permintaan pasar terhadap kendaraan listrik, Indonesia dapat menjadi produsen baterai listrik terbesar di dunia.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sekitar 30 persen dari bijih nikel yang ditambang di Indonesia berasal dari Maluku Utara.

Namun, besarnya potensi dan produksi tambang nickel belum berbanding lurus dengan kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat Maluku utara.

Memang, data pertumbuhan ekonomi menunjukan, kebijakan nasional hulu dan hilir pertambangan Maluku utara berhasil mendorong angka pertumbuhan ekonomi yang meningkat tajam, pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.Namun pada saat yang sama, angka kemiskinan daerah terutama di kawasan pertambangan nickel masih seperti di Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupten Halmahera Tomur, lokasi pertambangan IWIP masih menyisihkan kantong kemiskinan yang besar.Hal-Teng dan Hal-Tim sendiri merupakan dua kebuoaten pengoleksi angka kemiskinan tertinggi di Maluku utara masing-masing12% dan 14%.
Beberapa problem mengapa kekayaan hasil tambang beluk berbanding lurus dengan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan rakyat lokal disebabkan beberapa faktor ;

Pertama: kebijakan sector  pertambangan yang sentralistik membuat bergaining positioning daerah atau pemerintah daerah menjadi lemah dalam upaya mengkapitalisasi kekayaan tambang bagi kepentingan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ke dua ; kepemimpinan daerah yang masih lemah kapasitas atau belum berkualitas, ekslusiv dan belum  bervisi global ikut melemahkan posisi tawar pemerintah daerah terhadap akses di sektor pertambangan.Spirit kritis terkadang ditempatkan dalam semangat yang patriotik ala pahlawan melawan kolonialisme.

Dr.H.Muhammad Kasuba, MA, terlibat diskusi serius dengan Presiden Turky Recep Thaib Erdogan tentang perkembangan Geo Politik Global

Kesimpulan.

Mencermati kondisi aktual dan visi ke depan provinsi Maluku utara, bertepatan dengan agenda pemilihan kepala daerah provinsi Maluku utara, maka kehadiran sosok pemimpin berkapasitas, berkredibilitas dan berwawasan global sangat diperlukan.Diharapkan dengan kapasitas global pemimpin Malut, mampu menstimulasi hubungan pemerintah pusat-industri pertambangan-pemerintah daerah yang konstruktif dalam tatanan pengelolaan pertambangan yang menglobal namun pro pada kepentingan daerah.

Siapa calon pemimpin daerah di Pilkada yang mampu perform dalam konsep Geostrategi -geopolitik percaturan pertambangan nickel salah satunya adalah Dr.H.Muhammad Kasuba, MA.

Sebab mantan Bupati Hal-Sel dua periode itu merupakan sosok pemimpin yang memiliki kapasitas komonikasi dalam bahasa pergaulan internasional (Ingris, Perancis, Urdu dan Tiongkok) dan rekam jejak pergaulan internasional sejak menjadi mahasiswa yang berkecimpun di Perhimpunan Pelajar Indonesia(PPI) dan perhimpunan Pelajar Islam Internasional dan sebagai politisi yang kerap diundang berdiskusi dengan Partai berkuasa Turky serta Presiden Recep Thaib Erdogan.

Bukti kapasitas global itu salah satunya diwujudkan H.Muhammad Kasuba, sebagai Bupati Hal-Sel, satu-satunya Bupati di Maluku utara yang berhasil meraih penghargaan dari badan dunia PBB yakni WHO atas prestasinya dalam kebijakan pemberantasan endemik Malaria.Artinya hanya Bupati yang memahami kerja-kerja manageman berwawasan global lah yang mampu meraih penghargaan global.

Bukan pada masanya, pemimpin Maluku utara seperti di era kolonialisme yang patriotik melawan kolonialisme dengan mengambil posisi kritis vis to vis dengan pemerintah pusat dan entitas pertambangan global.

Itu hanya mimpi yang ibarat kita berjalan menabrak tembok Cina, ya tak mungkin lah merobohkannya dan hanya berjaya dalam cerita rakyat yang heroik “wah tong pe Gubernur ni mampu melawan pemerintah pusat dan perusahan tambang raksasa dunia e”.

Malut butuh Gubernur yang bisa membangun Komonikasi konstruktif antara pemerintah daerah-pemerintah pusat dan perusahan-perusahan pertambangan.

Masih banyak yang bisa diraih Maluku utara dibalik operasional pertambangan ditengah sistem pertambangan yang berlaku nasional saat ini jika Gubernur Malut nya cerdas dan profesional dalam menempatkan diri pada hubungan pemerintah daerah-pemerintah pusat dan entitas pertambangan yakni IWIP, HARITA dan NHM.

Bukan Gubernur Malut yang hanya sekedar minta tiket pesawat, akomodasi dan jatah suplayer bahan makanan ke perusahan tambang.

Maluku utara butuh Dr.H.Muhammad Kasuba, MA(***)