Edi Langkara akhirnya mengambil sikap gantleman, mundur dari partai Golkar yang dibesarkan dan membesarkannya.Sikap politisi sejati ketika partai yang diharapkan tampil ideal mulai jadi pragmatis.
Khalayak politisi Malut kemudian mengarahkan atensi ke AHM, beranikah AHM mengambil sikap sosok politisi sejati layaknya Elang ?
Okay ! Berharap Golkar sebagai partai politik yang idealis apalagi diera dan sistem politik liberal-kapitalistik memang ibarat pungguk merindukan bulan.Apalagi terhadap wilayah Halmahera Tengah yang nyaris dikuasai oligarki disetiap jengkal tanahnya yang kaya tambang itu.
Tetapi apakah Elang (sapaan karib akronim Edi Langkara)tidak memenuhi ruang pragmatisme itu ? Tidak bahkan lebih dan berbanding lurus dengan interes politik Partai Golkar.
Pertama, Edi Langkara sebagai Bupati Hal-Teng terbukti kondusif terhadap iklim investasi di bumi Fagogoru.PT.IWIP dan IUP-IUP bisa beroperasi sesuai kewenangan yang diperoleh.
Ke dua , Elang adalah kader inti yang berhasil memenangkan partai Golkar di Hal-Teng, peraih kursi terbanyak 6 kursi di pemilu 2019 ketika Elang berkuasa sebagai Bupati.
Ke tiga, Elang adalah kader inti dan level tertinggi partai Golkar, wajar harus lebih diprioritaskan apalagi dengan bukan non kader.Pada konteks ini, Edi Langkara lebih memiliki idealisme ke Golkar an dari berbagai aspek yakni idealisme partai dan penguasaan terhadap nilai-nilai kepemimpinan partai Golkar serta untuk kemenangan partai Golkar.
Ke empat, Elang putra daerah asli Fagogoru, dengan spirit otonomi daerah, Elang dengan segala kelebihan politis mestinya mendapat prioritas sebagai bentuk penghargaan terhadap martabat bangsa Fagogoru ketimbang bukan putra daerah yang mungkin saja idealisme primordialnya bersifat avonturir “mumpun ada kesempatan”.
Ke lima, kondisi Hal-Teng mulai membahayakan dari sisi lingkungan hidup.Banjir bahkan banjir bandang telah menjadi langganan musibah bagi rakyat Hal-Teng terutama di kawasan operasional tambang.Oleh lembaga swadaya masyarakat yang konsen pada issu lingkungan hidup, Eksplorasi dan produksi tambang yang masiv ditenggarai sebagai sumber masalah banjir bandang ini.Butuh pemimpin yang punya idealisme ke daerah Fagogoru untuk bisa menyeimbangkan kepentingan investasi di satu pihak dengan kepentingan lingkungan daerah dilain pihak.
Edi Langkara membuktikan komitmen pro bumi Fagogoru yang sustanable ini dengan menerbitkan SK tentang status Goa Boki Maruru sebagai Geopark selain soal pungutan pajak daerah bagi makan minum karyawan.
Dari berbagai pertimbangan diatas, wajar Edi Langkara pantas kecewa dan minggat dari partai Golkar.Untuk apa bertahan jika sudah tak dianggap lagi ya kan.Sikap manusia dan politisi bermartabat.