JAKARTA–Aksi protes mewarnai perhelatan pemilihan kepala daerah serentak di provinsi Maluku Utara.Tidak saja aksi unjuk rasa di daerah, masyarakat Maluku Utara juga memggelar aksi demonstrasi di Jakarta.
Masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam beberapa aliansi itu menilai Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Maluku Utara dinodai sejumlah dugaan kecurangan dan pelanggaran yang bersifat teratruktur, sistimatis dan masiv.
Aliansi Rakyat Maluku Kie Raha menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia sebagai bentuk protes atas penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Maluku Utara tahun 2024 yang meninggalkan berbagai persoalan.
Persoalan yang disoroti massa aksi di antaranya proses pergantian Sherly sebagai cagub yang dinilai cacat hukum, keterlibatan penjabat (Pj) kepala daerah, persoalan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga praktik politik uang (money politics) yang mendominasi kecurangan Pilgub Malut.
Mirisnya, kecurangan ini diduga bagian dari upaya memenangkan paslon Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe dalam Pilgub Malut.