TERNATE—Kalangan akademisi menyoroti sikap memecah etnis Togale dan serangan fitnah oleh Abdurahman M.Ali, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Halmahera Utara terhadap calon Gubernur Dr.H.Muhammad Kasuba sebagai bentuk kepanikan terhadap kekuatan MK-BISA.
Menurut Dr.Sofyan Abas, akademisi UMMU, kekuatan basis dukungan DR.H.Muhammad Kasuba di basis Togale khususnya dan malut pada umumnya memantik sikap reaksioner kubu lawan tertentu sampai diduga menggunakan cara-cara yang tidak sistematis dan tidak etis seperti menyerang calon Gubernur paslon nomor 3 tanpa dasar hukum yang jelas.
“Sikap dan tindakan Abdurahman M.Ali, Kepala Kemenang Halut itu bentuk nyata kepanikan terhadap kekuatan dukungan MK-BISA yang terpotret mereka semakin dahsyat”ujar dia.
“Terbukti mereka seolah menghalalkan segala cara untuk melemahkan kekuatan MK-BSA”tandasnya.
Menurutnya, cara Abdurahman M.Ali seolah memecah etnis Tobelo dengan Galela dari sisi jumlah populasi sehingga harus memilih calon dari Galela adalah sikap yang harus dihindari seorang pejabat publik.Apalagi Tobelo dan Galela sendiri telah bersatu sejak lampau hal mana turut mendukung stabilitas daerah.Apalagi sampai seperti memfitnah H.Muhamnad Kasuba dengan isyu korupsi.
”Jangan memecah masyarakat demikian apa bukti MK korupsi ? Sebagai pejabat, dia tidak bisa bersikap dan berlaku seperti itu”tukas dia.
Intelektual muda Makayoa ini mengajak seluruh paslon dan Tim sukses agar bekerja profesional sesuai koridor mekanisme Pilkada.ASN kata dia harus berlaku sistimatis dan etis sehingga bisa menjadi contoh bagi pemilih.
”ASN apalagi pejabat harus taat aturan dan bisa jadi panutan yang baik bukan panutan yang buruk dalam berdemokrasi”Imbuh dia(***)