Thursday, 21 November 2024

KHOTIB JUMAT DI MESJID ARRAHMAN, KEL.MALIARO-TANAH TINGGI, DR.SOFYAN ABAS :Jangan melawan perintah Allah Karena Hanya Money Politik

-

TETNATE-Dr.Sofyan Abas, kandidat profesor dari UMMU didaulat sebagai khotib Salat jumat di Mesjid Ar -Rahman, kelurahan Malioro-Tanah Tinggi, Kota Ternate.

Dalam hikmah khutbah jumatnya, Sofyan Abas dengan tegas menyampaikan kepada jemaah jumat khususnya dan umat muslim maluku utara yang dia juluki sebagai negerinya para waliullah (Jazirah Tul Mulk) agar jangan meggadaikan keimananya dengan money politik.

Dia menekankan, predikat Muslim yang bersyukur itu ditandai dengan pelaksanaan perintah Allah secara utuh dan konsekwen atau kaffah dan istiqomah.

“Tanda muslim yang bersyukur itu tidak mungkin melawan perintah Allah”ujar dia tegas dalam khutbahnya.

Khotib Sofyan Abas mengemukakan bahwa nikmat Allah SWT yang dicurahkan kepada umatNya sangat luas dan banyak yang tak mampu ditulis walaupun seluruh ranting dan pohon diatas bumi digunakan sebagain pena dan air laut, sumur dan sungai serta air hujan sebagai tintanya.

“nikmat rezeki dan rahmat Allah tak bisa terhitung dengan rumus matematika, bahkan jika kita gunakan ranting pohon dimuka bumi sebagai pena dengan air laut, air sumur, air sungai sampai air hujan sebagai tintanya tak mungkin mampu menghitung dan menulis rahmat rezeki yang Allah curahkan kepada kita umat manusi”

“waintauddu ni’kmatallahi la’tusuha (Qs), kita tidak akan mampu menghitung nikmat Allah pada diri kita dan keluarga kita”simpul khotib.

“Begitu besarnya nikmat Allah kepada kita maka sudah sepantasnya kita mensyukurinya dengan melaksanakan perintahnya baik dalam ibadullah dan muamalah”ajak khotib.

Oleh karena itu muslim yang dihadirkan Allah di muka bumi sebagai khairah umati atau umat yang terbaik harus mampu menjadi uswatun hasanah bagi manusia yang lain dalam menjalankan perintah Allah.

“Muslim sebagai khaira ummati atau umat terbaik jangan melawan perintah Allah jika ingin selamat di dunia dan di akhirat” ujar khotib Soyan Abas menandaskan.

Hal itu sejalan dengan “Visi besar manusia menurut Al quran hanya 2 yakni faungsi kekhalifaan (memimpin) dan fungsi ibadah”jelasnya.

Berdasarkan pandangan moral tersebut, Sofyan mengaku menyesalkan sebagian umat muslim terutama orang-orang yang dianggap sebagai tokoh muslim terjebak dalam kepentingan pragmatisme dan berpotensi melalui prilaku kuponisme dan amploisme, bentuk money politik yang menyesatkan umat.

“Mereka datang mengambil kupon dan amplop baru dimomentum pilkada 2024 ini kemudian memujinya seolah-olah rezeki yang nikmati selama ini dari dia bukan dari Allah”

“mereka ini seperti orang-orang jaman jahiliyah yang menghamba pada kapitalisme, liberalisme, sosialisme dam ateisme bahwa rezeki itu datamg dari belas kasihan manusia bukan datang datang dari Allah, kemudian mereka melawan Allah, astagafirullah”tukas dia.

Khotib Sofyan mengingatkan bahwa semua manusia akan dimintai pertanggin jawaban kelak di yaumil mihsar olehnya harus tetap berpedoman pada Al quran dan hadis.

“Taraqtufiqum amraini, lantadillu ma tamassaqtum bihima qitabullahi wasuntturrasul”

“Mari berpegang teguhlah kepada Al quran dan hadits rasulullah sebagai dasar dan kompas umat muslim dalam menghadapi kehidupan ini agar kita mengenal alhalu bayyinu walharamu bayyin, bahwa yang halal itu jelas dan yang haram pun sudah jelas”pungkasnya(***)