Thursday, 21 November 2024

Memalukan, Sikap Reaksioner diduga Bupati Halut Hadapi Aksi Masa Dengan Sajam

-

MEDIA RAKYAT24.Com—Tobelo||Memalukan, apa yang diduga dilakukan  Bupati Halmahera Utara menyikapi aksi demo yang dilakukan pemuda dan Mahasiswa.

Seperti vidio Viral di media sosial, video aksi sekelompok pemuda dan mahasiswa di Halmahera Utara, Maluku Utara, dalam rangka HUT ke-22 Kabupaten Halmahera Utara, Jumat, 31 Mei 2024 mendapat perlawanan dengan senjata tajam diduga Bupati Halut Frans Maneri.Masa aksi sontak lari tunggang langgang menghindari kejaran yang diduga orang nomor satu Halut yang mengejar mereka dengan pedang menghunus itu.

Video berdurasi 1.08 ini sontak viral.

Dilansir dari media halmaheranesia.Com, kronologis kejadian tersebut bermula ketika puluhan mahasiswa yang tergabung didalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menggelar aksi menuntut sejumlah persoalan yang terjadi di Halmahera Utara.

Aksi dimulai sekitar pukul 10:00 WIT dari rute awal, kantor BKAD dan kantor DPRD. Setelah menuju hotel tempat bupati berada.

“Kejadian tadi sekitar pukul 17:00 WIT di depan hotel yang ditempati bupati. Aksi ini dengan tujuan menyampaikan masalah Halmahera Utara di HUT ke-22. Kabarnya pemerintah mendatangkan artis dengan anggaran yang besar, sementara masalah mendasar rakyat diabaikan,” terang Ketua Cabang GMNI Halmahera Utara, Rivaldo Djini saat dikonfirmasi via telepon.

Menurut dia, mestinya bupati yang juga mewakili pemerintah Halmahera Utara harus fokus pada sejumlah masalah mendasar, seperti krisis air, pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

“Tapi mereka (pemerintah) lebih utamakan artis ketimbang masalah rakyat,” ujarnya.

Ia mengaku, dari kejadian ini, salah satu masa aksi menjadi korban akibat ulah Bupati Halmahera Utara. Selain itu, fasilitas seperti sound dan mobil pun ikut rusak.

“Satu orang luka di tangan akibat kenal pecahan kaca mobil, dan semua fasilitas rusak karena ulah Bupati,” pungkasnya.

Aksi Bupati Frans Maneri menuai sorotan tajam dan luas.Frans Maneri dinilai mempraktekan kepemimpinan otoriter yang alergi terhadap dinamika demokrasi seperti aksi demonstrasi dan kritik publik.

”itu sikap otoriter yang anti kritik padahal pemerintahan ini dibawah sistim demokratis, memalukan”tuding Ismail.

Bupati Frans Maneri potensial delik pidana pengancaman dan penggunaan senjata tajam tanpa ijin.

”memenuhi unsur atau  masuk kategori pidana”pungkasnya(***)