Menurut Dr..Guntur Alting, begitulah potret program yang berbasis pada kajian ilmiah, sudah pasti bakal memotret secara menyeluruh kebutuhan seperti apa dan bagaimana sebuah program mampu menjawab tantangan dan ancaman yang dihadapi.
Pertama, menurut Dr.Guntur Alting, akademisi UNJ Jakarta, kebutuhan Maluku utara akan tenaga medis dokter umum apalagi dokter specialis masih tinggi ditengah tinggi kebutuhan layanan kesehatan yang terus meningkat tajam sementara malut masih sangat kekurangan tenaga dokter.
“Apresiasi pada program beasiswa mahasiswa dokter putra daerah paket MK-BISA, karena Kebutuhan Malut akan tenaga dokter sangat mendesak, harus ada kebijakan afirmasi pada soal ini”ujar Dr.Guntur Alting.
Ke dua, Beasiswa dokter putra daerah bakal semakin memperkuat struktur layanan kesehatan.Pengalaman menunjukan, beasiswa seperti pada umumnya menjadi bancakan akibatnya setelah meraih predikat gelar dokter, mereka kembali ke daerah asal luar malut.
“Itulah spesialnya program beasiswa dokter putra daerah MK-BISA”tandas dia.
Sementara Dr.Sofyan Abas menyatakan, program beasiswa mahasiswa kedokteran putra daerah akan memperkuat dukungan terhadap program kesehatan gratis MK-BISA terutama dari sisi kualitas pelayanan dan reapons layanan yang lebih cepat.Kuantitas tenaga dokter yang semakin membaik bakal merespons secara cepat tuntutan kebutuhan layanan medis.
“Supaya medical cek up kandidat kepala daerah 100% di Malut”ujarnya sambil terbahak-bahak.
“Salut dan dukung penuh program beasiswa kedokteran putra daerah MK-BISA”pungkas Dr. Sofyan Abas, mantan Wakil Rektor 3 UMMU Ternate, dan saat ini beliau masih menjabat sebagai Wakil Ketua 2/Warek 2 STIMI Ternate(***)