Kalau saja Mahkamah Konstitusi tidak mengubah ambang batas cagub-cawagub, tujuan Mulyono tercapai. Di banyak daerah PDI-P tak bisa ikut kontestasi karena suara yang diperoleh tak cukup untuk mengusung calonnya sendiri. Bahkan putera bungsu Mulyono akan dimajukan dalam pilgub Jakarta.
Berkat keputusan MK itu, skenario Mulyono berantakan. Tapi residunya bertahan dalam pilkada Jakarta. Ini lantaran Pramono Anung, menteri dalam dua periode pemerintahan Mulyono, dikenal sebagai loyalis Mulyono. Mungkin ini penyebab Anies disingkirkan dari kandidat PDI-P pada menit-menit terakhir.
Anies selamanya akan menjadi hantu bagi keluarga Mulyono dalam konteks cita-cita Mulyono membangun dinasti. Anies terlalu popular dan masih muda sehingga menjadi batu sandungan bagi ambisi putera-putera dan menantu Mulyono meraih kekuasaan ke depan. Dus, dia harus disingkirkan.
Alasan Ahok bahwa pencalonan Anies tidak pernah dibicarakan DPP PDI-P tidak masuk akal. Kita tahu bahwa Anies bersama Rano Karno telah hadir di markas PDI-P menunggu untuk dideklarasikan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Bisa jadi benar spekulasi bahwa pencalonan Anies dibatalkan atas tekanan Mulyono.
Pilihan PDI-P jatuh pada Pramono mungkin hasil kompromi dengan Mulyono. Masuk akal kalau kita berasumsi bahwa Megawati terpaksa tunduk pada tekanan Mulyono terkait dengan masalah hukum yang dihadapi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan petinggi PDI-P lainnya.
Selain loyalis Mulyono, Pramono juga tidak popular di Jakarta. Ia dikenal bekerja dalam diam sehingga ketokohannya kurang diketahui. Dus, masuknya Pramono-Rano ke dalam gelanggang kontestasi dipandang sebagai calon penggembira. Apalagi pasangan ini hanya didukung PDI-P yang bukan partai dominan di Jakarta.
Di luar kalkulasi banyak orang, ternyata Pramono-Rano bermutasi menjadi pasangan paling menjanjikan untuk menang. Fenomena ini tak bisa dilepaskan dari peran Anies Baswedan dan ungkapan kekecewaan warga Jakarta terhadap KIM Plus hasil cawe-cawe Mulyono. Dengan kata lain, KIM Plus dipandang sebagai pengkhianatan terhadap aspirasi warga.