Orang Makian boleh dikata memiliki sejarah perkembangan masyarakat yang unik dari sejarah kerajaan Moloku Kie Raha.Ada transformasi sosial-politik dari Makian sebagai sebuah entitas politik kerajaan/kesultanan Makian menjadi entitas sosial.Komfrensi Moti Verbond menandai transformasi politik kekuasaan Kesultanan Makian ke Kesultanan Bacan menjadi masyarakat non kerajaan.
Pasca transformasi politik, Orang Makian mengalami fase baru ke masyarakat yang lebih egaliter.Konon sampai memasuki fase kemerdekaan RI, orang makian hidup dibawah pengaruh kepemimpinan tokoh agama dengan penerapan hukum-hukum islam yang ketat.Premis ini masih butuh riset yang kuat.
Seni budaya Makian yang masih berkembang kuat sampai saat ini adalah seni tarian togal, budaya Hapolas dan adat Bakalae di bulan Puasa atau selama bulan ramadhan.
Seni Togal umunya digunakan disetiap pesta kawinan dan pesta menyambut tamu penting.Hapolas merupakan kearifan sosial untuk meringankan beban keluarga yang berduka atas kematian.Adat Hapolas ini masih berlangsung baik di Makian mapun orang makian di parantaun.Ada nilai keraifan kegotong royongan pada adat Hapolas ini.
Adat Bakalae bulan puasa ini spot budaya dan isyu yang menarik baik dari sisi nilai islam, budaya kekerasan dan nilai kearifan local saling memafkan dan tanpa balas dendam dibalik adat tauran itu.
Dalam prakteknya, adat Bakalae digelar didepan Mesjid raya At Taqwa di Desa Dalam.Adat berupa tawuran antara masyarakat bagian selatan meliputi warga dari Desa Walo, Gorup, Kota dan Rabutdaiyo ini melawan masyarakat di bagian utara mulai dari Desa Dalam, Gitang, Tiowor, Matangtengin dan Sangapati.Menariknya adu berkelahi sampai terjadi korban jiwa dan luka itu berakhir damai secara spontan pasca “bakalae” tawuran.
Nilai budaya kekerasan iya tetapi ada nilai kearifan bebas dari rasa balas dendam.Mungkin dari nilai kearifan local bakalae bulan puasa ini membuat orang makian cepat membangun rekonsiliasi pasca rusuh di Malifut.Wallahualam bissawab !
Hemat saya, Orang Makian dan Kemakianannya kaya recources yang masih tersembunyi dibalik lemahnya pemerintah Daerah dan kaum intelektualnya.Banyak yang bisa kita eksplor dari pulau Makian dan orang-orangnya baik untuk pengembangan potensi wisata dan SDA nya.Ketua PKK Kab.Hal-Sel pernah menguak potensi destinasi wisata di hal-sel yang sebagiannya termasuk di pulau Makian.Mungkin Isteri Bupati Bassam Kasuba ini menemukan dalam catatan sejarah bahwa pulau Makian pengoleksi benteng kolonial terbanyak di Malut itu sebagai potensi wisata sejarah.
Terakhir ! Jangan salah loh, pulau Makian itu menjadi rebutan investor tambang emas loh, rahasia besar yang masih tersembunyi dibalik konflik investasi di Maluku utara.