Saturday, 23 November 2024

Pemimpin dengan LOMPATAN PANJANG : Belajar dari Sosok MK

-

Dr. Muhammad Kasuba,MA Dan Lompatan Panjang

MK adalah tipikal pemimpin visioner yang memiliki mata ‘posibility’, berani mengambil terobosan dari sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Beberapa narasi dan data di bawah ini menunjukkan fakta sebagai sosok yang memiliki mata POSSIBILITY tersebut.

Esai ini membatasi, dengan hanya menyebutkan 3 saja dari sekian program-program besar MK, ketika memimpin Hal-Sel. Seperti sebuah ucapan yang sering didengungkan, untuk menilai kemampuan seseorang pemimpin adalah dengan melihat REKAM JEJAKNYA ketika memimpin, apa sesungguhnya yang telah dibuat.

Pertama, Ia (MK) lah satu dari dua Bupati se-Indonesia yang menerapkan kebijakan (10 %) APBD untuk alokasi Dana Desa dari APBN. mendahuli kebijakan nasional . Pada periode (2011-2016) Ia menggulirkan alokasi Dana Desa ke seluruh 249 desa di Hal-Sel. Seluruh Desa di Hal-Sel telah tersentuh program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (Sibelanews,26/6/2024).Sedangkan menurut sumber (wikipedia ) tercatat sudah 213 rumah keluarga miskin di bedah di 20 kecmatan, 531 rumah diplesterisasi dan dilantainisasi di 17 kecamatan. Dan pada 2013 sebanyak 200 rumah kampung nelayan dibedah.

Kedua, Di era kepemimpinannya, Pelabuhan Babang telah melayani rute langsung kapal kargo Babang-Surabaya dan sebaliknya. Dampaknya harga barang di Halmahera Selatan menjadi lebih murah dan hasil bumi bisa naik, karena akses perdagangan langsung ke pulau Jawa. Begitu pula Bandara ‘Oesman Sadik’ Labuha juga rutin beroperasi setiap hari melayani kebutuhan transportasi cepat Halsel-Ternate-Manado-Makassar-Jakarta dan sebaliknya. Investasi pun bertumbuh karenanya dan sampai saat ini PT. HARITA juga telah berproduksi menyambung hidup rakyat Halsel dan Malut serta mengepulkan asap dapur negara. (Sibelanews,26/6/2024).

Ketiga, Pemberantasan wabah penyakit. penghargaan PBB dalam pemberantasan Wabah Malaria. Kabupaten Hal-sel ditetapkan sebagai kabupaten percontohan pemberantasan wabah malaria dunia. Pada status daerah PERCONTOHAN DUNIA dalam pemberantasan wabah malaria, negara-negara dari Eropa dan Afrika serta kawasan Asia datang ke Hal-Sel belajar program dan konsep Bupati Dr.H.Muhammad Kasuba,MA tentang program pemberantasan malaria. (Pikiran Ummat,19/5/2024).

Saya baru menyebutkan 3 dari sekian (terobosan) dan prestasi yang di toreh oleh MK, belum lagi pada esai berikutnya, kita akan melihat terobasan program-program MK yang lain terutama membangun nilai (Pendidikan karakter) dan juga sektor kesehatan dan program sosial dan kemanusian lainnya

MK dan Tipologi “Change Leader”

Ada 2 tipikal pemimpin, kaitan cara pandang terhadap sesuatu yang disebutkan Rhenal Kasali sebagai ‘Contrain- besed thinker’ dan ‘Opportunity-based -thinker’.

Dalam benak ‘Constrain-based thinker’. Adalah orang-orang yang selalu melihat dari sudut pandang constraint, pembatas, kekurangan. Cara melihatnyanya dengan kacamata kelangkaan, keterbatasan, tidakberpunyaan, sesuatu yang ‘tiada ya tiada’. Mereka bukan kreator yang bisa mengubah sesuatu yang ‘tiada menjadi ada’. ADA DULU, baru aku bisa mengerjakannya.
Sudut pandang ini berbeda sekali dengan tipe manusia ‘Opportunity-based thinker’. Ini bukan opotunis seperti yang sering menjadi ‘cemoohan’. Ini adalah sudut pandang manusia yang mampu melihat dari luar kotak dengan kemampuan menghubungkan titik-titik yang tak (atau belum) terhubung di luar sana.Mereka lebih melihat dirinya dan dunia sekelilingnya sebagai dunia yang berkelimpahan (abundance), yang segalanya bisa di pakai untuk memakmurkan orang banyak melalui skema kerja sama, saling melengkapi, win-win.

Pemekaran ratusan desa itu sebelum ada UU tentang Desa yang mengamanatkan (10 %) baik DD yang bersumber dari APBN dan ADD. Adalah Langkah yang hanya bisa dilakukan oleh seorang pemimpin ‘change leader’, karena landasan aturannya belum tersedia, tapi Dr.Muhammad Kasuba berpikir bagaimana caranya untuk bisa menerobos

Sebagi seorang yang visoner, pemekaran desa dan puluhan kecamatan itu adalah upaya untuk mendekatkan akses pelayanan publik sekaligus membangun keberdayaan dan kemandirian masyarakat dan pemerintah Desa. Menurut Dr. Muhammad Kasuba, “mereka bisa berkreasi mengelola potensi desa, guna memajukan desa dan mensejahterakan warganya”.

Begitu juga pembukaan (Pelabuhan babang) dan Bandara Oesman Sadik Labuha yang rutin beroperasi setiap hari melayani kebutuhan transportasi cepat Halsel-Ternate-Manado-Makassar- Jakarta dan sebaliknya. Investasi pun bertumbuh karenanya. Ini, dilakukan pada saat belum ada kepala daerah khususunya di Maluku Utara melalukan terobosan seperti itu.

Untuk pempimpin yang rata-rata (standar), TEROBOSAN kerap membuat ia ketakutan. Sebab ia akan membawa rakyatnya meninggalkan “zona nyaman” untuk masuk dalam kawasan-kawasan (baru) yang sering tak diketahui, Ada apa di sana, Apakah akan lebih baik atau lebih buruk.

Neale Donald Walsch, Penulis buku Conversation with God, Mengingatkan pada kita “life begins at the end of your comfort zone”. Hidup manusia selesai begitu masuk ke dalam zona nyaman. Meski tahu bahayanya zona nyaman, ternyata banyak orang yang enggan meninggalkannya. Bahkan banyak pemimpin yang mengambil langkah aman, meng-entertain rakyatnya dalam kubangan zona ini, menjadikan dirinya pemimpin populis.

Sedangkan di zona baru? Semuanya masih SERBA GELAP. Ada harapan yang samar, tetapi juga banyak ancaman yang bermunculan. Di sana juga ada kecemasan. Jangan-jangan bukan saya yang bisa menikmatinya. Di sana ada ketidakpastian. Jangan-jangan ada orang lain yang lebih mampu. Atau saya akan dituntut bekerja lebih keras lagi, belajar tentang cara-cara baru lagi dari nol.

Maka, hanya pemimpin yang mau bekerja keras, yang punya nyali dan memiliki pandangan jauh yang bisa melihat masa depan di zona baru, dan mau melangkah ke sana.

Zona baru itu adalah wilayahnya para pemimpin perubahan, (change leader). Mereka adalah orang-orang yang berani meninggalkan zona nyaman untuk memburu harapan-harapan baru di masa depan. Bukan semata untuk dirinya, tetapi untuk masyarakatnya. Mereka adalah orang-orang yang berani menghadapi ancaman, berani mengatasi rasa cemasnya dengan seribu satu tantangan.