Jumat, 11 Oktober 2024

Pilkada Malut :Basri Salama Paparkan 3 Leading Sektor Urai Kemiskinan Malut

-

Leading Sector merupakan sektor basis yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah baik dari segi kontribusi maupun daya saingnya. Sektor basis diharapkan mampu merangsang pertumbuhan sektor-sektor lain, sehingga sangat bermanfaat dalam memacu perkembangan perekonomian.

Jailolo-Paket bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Dr.H.Muhammad Kasuba-Basri Salama menggelar pertemuan tim relawan dan simpatisan di Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat bertempat di Cafe D Hook, Desa Hatebicara, Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Sabtu (14/9).

Pertemuan dihadiri ratusan relawan dan simpatisan itu menampilkan Basri Salama, calon Wakil Gubernur paket MK-BISA menyampaikan orasi politiknya.Dalam paparannya, Basri menyampaikan 3 leading sektor guna mengurai kemiskinan Maluku utara.

Basri Salama memaparkan, tiga sektor prioritas yang akan diusung oleh dirinya dan bakal calon gubernur, Muhammad Kasuba, dalam memimpin Provinsi Maluku Utara jika terpilih pada pilkada serentak 27 November mendatang. Ketiga sektor prioritas tersebut, yakni pendidikan, pertanian dan  peternakan.

Hal ini disampaikan Basri Salama dihadapan para relawan dan simpatisan di Kabupaten Halmahera Barat yang berlangsung di Hotel D, Hook, Desa Hatebicara, Sabtu (14/9).

Menurut Basri Salama, Maluku Utara kaya akan sumber daya alam, di mana banyak perusahaan industri pertambangan yang masuk untuk mengelola nikel, emas, dan bijih besi yang telah menyerap sekian ribu tenaga kerja.

Namun, dengan kehadiran industri pertambangan yang mengeruk kekayaan alam tersebut, Provinsi Maluku Utara tidak mendapatkan nilai tambah yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga daerah ini tetap masuk dalam kategori provinsi termiskin di Indonesia.

Menurut mantan Anggota DPD RI itu, proyek yang diklaim pemerintah akan meningkatkan kemakmuran daerah, justru meningkatkan angka kemiskinan di Malut beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan bahwa hilirisasi ini malah memperlebar ketimpangan.

“Kita hanya mendapat suplai tenaga kerja, tetapi karyawannya mengonsumsi makanan hanya dari luar daerah,” ujarnya.

“Untuk menangani hal tersebut, ada tiga sektor yang akan menjadi prioritas pasangan MK-BISA jika terpilih, di antaranya pendidikan, pertanian, dan peternakan. Di sektor pendidikan, biaya pendidikan gratis dalam bentuk pemberian beasiswa bagi siswa-siswi yang kurang mampu dan berprestasi. Sektor Pertanian, kami akan buka usaha pertanian, yakni tomat, rica bawang dan lain lain. Modalnya yang siapkan,” sambungnya.

Kemudian, di sektor peternakan, MK-BISA akan memberikan modal bagi pelaku usaha peternakan untuk mengembangkan usahanya agar bisa menjadi penyuplai bahan makanan di pertambangan yang ada di Malut.

Sekadar diketahui, MK-BISA mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur diusung Partai Hanura dan PKS.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPC Hanura Halbar Hardi Hayun, Sekretaris PKS dan ratusan simpatisan MK-BISA yang berasal dari Kecamatan Jailolo, Kecamatan Sahu, dan Sahu Timur.