Terdapat beberapa faktor penyebab orang melakukan playing victim.Ternyata sikap ini bisa disebabkan karena rasa kecewa yang pernah dirasakan hingga pola asuh yang salah ketika masa kecil.
1. Memiliki Pengalaman Dikecewakan Orang Lain
Rasa kecewa atas pengkhianatan bisa membuat seseorang susah untuk mempercayai orang lain. Sehingga, dia akan berasumsi bahwa dirinya adalah korban. Dia merasa kesalahan yang terjadi disebabkan oleh orang lain, bukan dirinya.
2. Mempunyai Tekanan Mental Masa Kecil yang Mendalam
Biasanya, orang yang melakukan kelicikan kepada orang lain mempunyai masa lalu yang cukup traumatik. Trauma yang dia dapatkan yaitu menjadi korban perlakuan playing victim dari orang lain. Sehingga, saat dia melakukan playing victim, artinya dia sedang melakukan pertahanan diri.
3. Menerima Pola Asuh yang Salah Sejak Dini
Pola asuh yang salah sejak kecil bisa memberikan dampak yang buruk hingga dewasa. Misalnya, terbiasa menyalahkan benda saat terjatuh, menyalahkan teman, dibela habis-habisan oleh orang tua meski dia bersalah, dan lain sebagainya.
Kebiasaan ini mengakibatkan pola pikir yang keliru. Sehingga memungkinkan seseorang menjadi playing victim dan pandai berpura-pura.
4. Mempunyai Gangguan Individualitas Narsistik dan Manipulasi
4. Mempunyai Gangguan Individualitas Narsistik dan Manipulasi
Tindakan senang menuduh orang lain dan memanipulasi orang lain agar memperoleh belas kasih dan perhatian biasanya berkaitan dengan kepribadian narsistik. Narsistik adalah kondisi seseorang yang beranggapan bahwa dirinya sangat penting dan dia merasa dirinya harus dikagumi.
Itulah penjelasan mengenai playing victim, dari pengertian, ciri-ciri, serta penyebabnya. Apa kamu pernah bertemu dengan orang yang bersikap playing victim?
Endingnya, Meskipun tak selalu berakhir manis, strategi ini dinilai cukup ampuh untuk menggiring opini masyarakat. Permainan kata-kata dan taktik mulus memang terbukti banyak mengelabui.(***)