Thursday, 5 December 2024

RAPBN 2025 Menjebak Pemerintahan Prabowo

-

Pada pasa pemerintahan SBY, alokasi belanja di dominasibelanja pegawai, barang dan jasa, konstribusi belanja bungaterhadap total belanja masih sangat rendah, yang diikuti dengan alokasi transfer ke daerah sehingga belanja pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diatas 6%, walaupun dengan keterbatasan fiscal, SBY mampu mencapai pertumbuhanekonomi selama masa kepemimpinan  mencapai 5,85% sedangkan Jokowi rata-rata pertumbuhan ekonomi selama 9 tahun 4,11%, atau dalam masa kepemimpinan Jokowi tidak pernah mencapai 6% walau yang dijanjikan selama kampanyepertumbuhan ekonomi 7%.

Ekpansi fiscal melalui pelebaran deficit masa pemerintahanJokowi jauh lebih tinggi dibanding pemerintahan SBY, pelebaran deficit yang signifikan dimasa covid-19, yang diikutidengan pertumbuhan utang negara mengalami peningkatan yang signifikan dan memberi imbas kepada pemerintahan Prabowo dalam pelunasa pokok utang dan bunga pinjaman, mengeruspungutan kepada rakat melalui pajak.

Bunga pinjamana pemerintahan Jokowi telah mempersempitruang fiscal bagi pemerintahan Prabowo, yang diikuti dengan beban belanja Pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) dan polaalokasi belanja pemerintahan Jokowi yang bertumpu pada belanja barang dan jasa, utamanya belanja operasionalkementerian dan lembaga negara, sehingga makinmempersempit ekspansi fiscal yang inklusif dalam mendorongketahanan pangan dan makan gizi gratis, baik sebagai stimulus ekonomi inklusif yang mengatasi disparitas antar wilayah, dan menguranggi beban inpor barang konsumsi, disisi lain dalamrangka perbaikan gizi generasi emas 2045, melalui perbaikangizi yang diprediksi sebagai stimulus pemeritaan dan inklusifspending di wilayah pedesaan dan tertinggal akan mengalamipenundaan.

Ketahanan pangan dan perbaikan gizi sebagai program unggulanpemerintahan Prabowo di prediksi menjadi stimulus perekonomian yang inklusif, mengatasi disparitas wilayah, menjadi motor pengentasan kemiskinan yang gagal dilakukanoleh pemerintahan Jokowi melalui berbagai jenis kartupengentasan kemiskinan.

Tim Ekonomi Prabowo perlu mencermati secara segsama posturAPBN, yang searah dengan Visi Misi dan janji pemerintahanPrabowo yang disampaikan dalam Kampanye PemilihanPresiden Februari 2024, dengan mempertimpangan scenario fiscal yang dirumuskan.