Agenda pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 di provinsi Maluku utara tengah berproses.Sebelum menuju kontestasi, kandidat-kandidat calon Gubernur-Wakil Gubernur sedang bertarung merebut B1 KWK DPP Partai Politik.
Dinamika paket dan pemaketan calon Gubernur -Calon Wakil Gubernur tengah mewarnai proses kontestasi demokrasi lima tahunan ini.Ada paket yang berjalan seiring sebagai paket kandidat calon Gubernur -kandidat Caon Wakil Gubernur, ada kandidat yang berupaya sendiri mencari rekomendasi.
Layaknya dalam dunia percintaan, ada pasangan calon yang pacaran, tunangan lalu menikah dalam mahligai pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur namun ada pula yang tidak menutup kemungkinan menikah karena terpaksa.
Paket MK-BISA boleh dikata pasangan idaman dan pasangan impian.Betapa tidak, Paket
Dr.H.Muhammad Kasuba, MA -Basri Salama, S.Pd layaknya pasangan sejoli yang memulai hubungan lewat pacaran, tunangan kemudian menikah di hadapan hakim sara DPP PKS dan DPP Hanura.
Mereka pada awalnya sama-sama memiliki ketertarikan sama sama lainya.Sapaan karib MK yang tertarik dengan Baci, sapaan akrab Basri Salama sebagai sosok ikonik pemimpin muda visioner dengan segudang pengalaman politik dan tokoh gerakan perjuangan provinsi Maluku utara plus pemimpin partai Hanura yang memiliki 5 kursi sementara Basri Salama tertarik dengan H.Muhammad Kasuba sebagai tokoh Togale dan PKS yang kharismatik serta memiliki kursi signifikan sebagai modal busa melangkah ke pelaminan di KPU, pasangan calon di Pilkada. Seperti apa mahligai Rumah tangga politik ini telah direncanakan dan disepakati sejak awal klop lalu melangkah ke tahapan pelaminan politik sebagai paket MK-BISA.
Dr.H.Muhammad Kasuba, MA-Basri Salama telah dinikahkan PKS-Hanura sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur.Tersisa menunggu hari H pendaftaran dibuka KPU Malut untuk mendaftarkan diri sebagai paket calon Gubernur-Wakil Gubernur Maluku utara periode 2024-2029.
Nyaris serupa, pasangan Aliong Mus-Sahril Taher juga melakoni tahapan pemaketan yang nyaris sempurna sebagai pasangan idaman.
Bagaimana Aliong dan Sahril bisa ketemu bak Romy dan Juliet yang dimabuk cinta ini karena kadung terlibat cinlok atau cinta lokasi.Sama-Sama di Koalisi Indonesia Maju atau KIM di Pilpres, Aliong-Sahril terlibat PDKT atau pendekatan asmara politik bersepakat bertunangan dan kini sedang ngebet menikah.Baik Aliong maupun Sahril saling tertarik karena pikirnya saling memiliki modal partai dengan kursi yang kebih sari cukup yakni Partai Golkar dengan 8 kursi di DPRD Malut dan Sahril dengan Gerindra yang memiliki 4 kursi di DPRD Malut, total 12 kursi, melebihi syarat kuota 9 kursi.
Sayangnya baru DPP PBB yang menikahkaan mereka secara siri, bukan Golkar dan Gerindra yang awalnya bak kekayaan sendiri yang menjadi faktor ketertarikan antar ke duanya. Mereka masih butuh rekomendasi beberapa partai politik lagi bisa memenuhi syarat kuota 9 kursi untuk bisa menikah sebagai pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur yang sah melangkah ke pelaminan di KPu sebagai pasangan calon-Gubernur-Wakil Gubernur di pesta demokrasi Pilkada Maluku utara.
Aliong-Sahril infonya masih menghadapi kendala untuk segera menuju pelaminan Pilkada di KPU .Kabarnya Aliong terganjal oleh hasrat sang kakanda AHM yang ngebet ingin kembali duduk di pelaminan Pilkada yang ke 3 kalinya setelah gagal di 2 kali Pilkada tahun 2014 dan 2019.Aliong yang hendak mengendarai partai Golkar, terganjal oleh keinginan yang sama sang kakanda AHM.Bagaimana nasib Aliong-Sahril kita masih harus menunggu sampai akhir babak pemaketan.
Turun qualitas dikit yakni pasangan H.Achmad Hidayat Mus dengan Capt.Ali Ibrahim.Ke dua kandidat ini tanpa pacaran namun baru saja mengumumkan pertunangan mereka.
Baik AHM dan Capt Ali Ibrahim bak terlibat pertunangan paksa.Sama-sama jomblo yang tak kujung menemukan tambatan hati, AHM yang tertarik dengan Capt Ali Ibrahim karena jabatan walikota Tikep dan PDI P nya, tanpa pikir panjang langsung menggeber lamaran.Klop, Capt Ali yang juga jomblo langsung menerima lamaran pentungan AHM.
Seperti apa masa depan pertunangan mereka apakah bisa sampai ke pelaminan pesta demokrasi di KPU, keduanya masih menunggu restu wali dari Erlangga Hartarto dan Ibu Megawati.
Terbesik kabar, hambatan besar masih mengganjal jalan mereka ke pelaminan politik.Pasalnya, nasib AHM masih dibayangkan-bayangi masa idah hukum yang belum cukup 5 tahun.Sebagai terpidana kasus korupsi, sesuai undang-undang, AHM masih harus menjalani masa idah 5 tahun baru bisa pacaran dan menikah lagi di Pilkada.
Kita tunggu saja endingnya apakah paket AHLI ini bisa naik pelaminan di KPU atau tidak.
Nah, kandidat selanjutnya ini nasibnya belum jelas.Benny Laos, H.Husain Sjah dan Taufik Madjid sampai detik ini masih terhitung jomblo.Siapa pasangan calon mereka masih tidak jelas.Wacana publik memang menjodoh-jodohkan dengan si ini dan si anu namun itu bak mak comblang yang belum berhasil.
Benny Laos padahal terhitung perjaka ting-ting yang gagah guanteng dan berduit pula tetapi jodohnya agak telat.Belum ada politisi atau siapapun yang “madai” ke Benny Laos.Kabarnya Benny tertarik menggandeng Syarbin Sehe, Kakanwil Kemenang Sulut, namun infor ya si Syarbin masih enggan.
Faktor agama Benny infonya jadi ganjalan karena calon pasangannya enggan kawin campur.
Benny Laos saat ini tengah berupaya merayu partai politik untuk memberinya rekomendasi B1 KWK namun siapa pasangan calon 02 nya katanya menjadi ganjalan.
Alih-alih, Benny Laos kabarnya ikhlos saja siap pendampingnya biar ditentukan DPP partai politik saja yang penting bisa melangkah ke peraduan di Pilkada.Benny kabarnya tak mau ambil pusing apakah pasangan calon pendampingnya cantik dan dari kekuarga berduit atau tidak yang penting jangan jomblo sampai batas akhir pendaftaran di KPU.Sebab jika itu terjadi, donasi rumah ibadah biar jadi amal jariyah saja.
Setali tiga uang dengan Benny, Sultan Tidore dan Taufik Madjid juga sama.
Nama beken dengan predikat Sultan dan Sekjen Kementerian ternyata bukan jaminan sahih.Baik H.Husain Sjah dan Taufik Madjid juga masih jomblo alias belum punya pasangan.Ke duanya nampak seperti Benny Laos, mau siapa saja pasangan 02 yang penting bisa lolos.Pasangan idaman mereka memang ada tapi masih terlibat cinta monyet.
Ganjalan serius yang mereka hadapi dalam upaya meraih rekomendasi B1 KWK Partai politik adalah karena mereka berdua bukan orang partai politik.Di tengah partai politik yang kabarnya matre, H.Husain Sjah dan Taufik juga masih harus merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa belanja B1KWK partai politik.
Sultan dan Taufik Madjid berkeinginan kuat agar cinta yang bersemi di Pilkada adalah cinta sejati agar lahir pemimpin sejoli Malukunutara yang bisa membawa bahtera malut melaju kencang menggapai sejahtera, bukan cinta matre namun apakah politik yang matre bisa menerima itu ?Nah itu dia.
Celah pemaketan dan meraih B1 KWK masih menggangga dan ini bisa membuka ruang perselingkuhan politik bisa terjadi.Saling rebut dalam perselingkuhan antar pasangan dan partai masih akan terjadi sebab semua pasangan ingin lolos.Asal lolos, kaweng campur me apa boleh buat.
Kita tunggu ending dari game ini.
Ternate 9 Juli 2024
Bung Usser.