TERNATE–Rapat kordinasi teknis antara Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Propinsi Maluku Utara berlangsung di ruang Hotel Grand Safirna jln stadion Ternate, Senin 30/12. Rapat di pimpin langsung oleh Plt Kadis Pertanian Propinsi Maluku Utara DR. Asrul Gailea dengan menghadirkan para kepala bidang di lingkup Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara.
Adapun rapat kordinasi teknis dimaksud terkait pembahasan bersama Radmap atau peta jalan 1000 lahan baru pengembangan tanaman hortikuktura di propinsi Maluku Utara.
Sebuah langkah inovasi dan Reformasi tata kelola sektor pertanian khusnya tanaman hortikuktura yang selama ini menjadi problematika dan cenderung stagnan. Inflasi yang tinggi, harga mahal dan stok yang terbatas, deman suplay tidak seimbang, cenderung menguntungkan petani luar malut dan nilai tukar petani malut menjadi rendah.
Atas nama Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara memberikan apresiasi kepada HKTI Maluku Utara yang telah memberikan pembobotan terhadap draf awal roadmap sebelum nantinya pembahasan detail dengan pihak Bappeda Propinsi Maluku Utara.
Rapat di akhiri dengan kunjungan lapangan bersama antara Distan dan HKTI pada petani hortikultura di kelurahan Tubo Ternate Utara.
Adapun hasil rilis dari HKTI Malut yang di terima oleh media Ummat mengatakan bahwa
Sebagai organisasi mitra strategis dgn pemerintah HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Maluku Utara berharap rapat koordinasi ini akan berlanjut hingga di kabupaten/kota guna menyerap aspirasi dan melibatkan seluruh stakholder, Roadmap/peta jalan pertanian tanaman holtikultura ini lebih dimaksimalkan dan diharapkan memetakan klaster berdasarkan potensi wilayah unggulan sehingga dapat mencapai target produksi dan menekan inflasi, dan lebih penting juga program yang tepat sasaran serta pendampingan lebih efektif sesuai dengan SOP, serta melibatkan petani untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan mereka.
Demikian yang disampaikan ketua HKTI Malut Sherly Laos dalam rilisnya(***)