MEDIA MALUT24.Com—Ternate||Sebuah postingan status atas nama nama Adani Muchlis di laman facce book menuai tanggapan beragam warga net.Ramai Pro kontra menanggapi, rerata men like disertai komentar mendukung namun ada juga warga net yang nampak menanggapi balik dengan kritis.
Terpantau, saiapa dan maksud apa adalah pertanyaan dalam kolom komentar meramaikan tanggapan terhadap postingan status Adani Muchlis yang Terkomfirmasi sebagai Muchlis Adani.
Oleh nara sumber of derecord media ini menilai, kisi-kisi komentar itu mungkin mengarah ke BL salah satu kandidat calon Gubernur Malut.
”Nampaknya sih ke inisial BL ya, bacaan kisi -kisi dari komentar-komentar yang menghiasi laman status itu, begitu prediksinya”sebut dia.
Dalam postingan status nya, Adani Muchlis alias Muchlis Adani menarasikan bahwa “Islam adalah agama rahmat, siapapun yang hidayah kemudian ingin memeluk Islam akan disambut baik.Tapi kalau ada orang yang suka kopiah dan simbol-simbol Islam lain itu tandanya dia seorang penipu yang hanya suka suara orang Islam demi mendapatkan jabatan.Agama adalah Way of life, Agama adalah prinsip-prinsip hidup.Agama bukan karya seni atau filsafat.Muatahil ada orang yang menyukai agama orang lain kecuali ada interes pribadi.
Postingan status Adani Muchlis ini sontak menuai ramai tanggapan.
Warga net atas nama Imran Jumadil langsung menanggapi dengan pertanyaan “Adik maksud sapa neeeh hrs jelas, krn yg bagini2 banyak…apakah yg ade maksud itu adalah Bebek Lumpur ? 😁😁😁”tanya dia.
Zalhas Zainal H.Hasan nampak mengkritisi sembari bertanya siapa yang dimaksud Adani dalam statusnya.
“NT (ente/kamu) maksud apa dan siapa ini, harus perjelas, kalau samar-samar itu dianggap hoax dan menyesatkan…..kalau soal pemimpin Negara/Daerah, yang dibutuhkan adalah moral agama bukan soal aqidah agama tertentu fahaaaaaaaaam ?”tanggap dia kritis.
Zalhas Zainal H Hasan rupanya menangkap pesan dari status Muchlis Adani bermuatan politik terhadap calon kepala daerah tertentu sehingga meminta Adani agar memperjelas siapa yang dimaksud dalam statusnya.
Sementara Bung Subkhan menanggapinya dengan “Abang dorang cuma qasidah saja” disertai emoti tertawa, komentar tanggapan Subkhan.
Ayde Gamtohe langsung menuding “kepentingan politik” namun entah kepentingan politik siapa dia tidak menyebutkan.
Nitizen atas nama Titi Aljogja Titi yang nampak memahami maksud Adani Muchlis ikut menyesalkan “itu yang saya heran nonis dong sambut dengan salawatan, bagaimana tu dia e”.Titi rupanya mengkritik sambutan dengan salawatan dengan orang yang dia nilai tidak sepantasnya disambut dengan salawatan.
Entah berhubungan atau tidak maksud Titi Aljogja, namun sebelumnya Ustadz Saleh Sakola pernah menanggapi kritis kabar sambutan kepada Benny Laos dengan salawatan.
”Salawatan hanya ditujukan kepada Rosulullah SAW bukan kepada Benny Laos”kritis dia.
Selanjutnya Nitizen atas nama Ayatullah Ibu Husein Umasangadji nampak menanggapi kritis status Adani Muchli.
“Setiap orang berhak untuk memilih dan dipilih, konstitusi menjamin hak itu mas bro… Soal pandangan akidah ya itu urusan pribadi orang, cara pandang otomatis akan mempengaruhi sikap atas pilihan setiap orang, tidak perlu diperingatkan juga setiap orang akan cenderung memikirkan golongannya, hanya saja terkait pilihan jabatan dunia ini orang juga berhitung dengan kepentingan hidupnya, dalam posisi dan kondisi seperti saat ini jarang bahkan hampir tidak ada para tokoh2 agama yang bisa menjamin kepentingan hidup itu pada ummat yang hidupnya dibawah standar, lalu salah siapa jika mereka memilih tokoh dari golongan lain yg bisa menjamin kepentingan hidupnya meskipun sifatnya jangka pendek atau sesaat? Itu yang menjadi persoalannya, bagaimana mungkin mereka mau bersandar atau menggantungkan harapan pada tokoh2 agama mereka sementara faktanya saat ini sebagian para ustad dan kiyai dipenjara karena terlibat kasus korupsi? Sungguh semakin dilematis situasi dan kondisinya mas bro.. Jadi tokoh2 agama itu harus bisa menunjukan integritas moralnya dulu baru bicara kepentingan golongan dalam urusan pilih memilih, berhenti bicara akhirat jika dunia sebagai arena untuk beramal tidak bisa diurus.. Soal kopiah itu salah satu ciri khas simbol keindonesiaan mas bro bukan simbol Islam.. Jadi dinamika di ruang pemimpin dunia ini kita janganlah terlalu fanatik juga, ada baiknya setiap golongan terutama kaum Muslim intropeksi diri dengan fakta2 yang ada, mustahil kita bicara dokrin akhirat sementara diwaktu yang sama sebagian sodara2 kita lapar dan terpuruk dalam urusan dunia.. Itu sebabnya kita perlu dan harus bisa bersikap bijak menyikapi persoalan yang ada.. Demikian mas bro… 👃👃”komen nitizen yang akrab di sapa Ceni ini.
Hanya saja Ayatullah Ibnu Husein tidak menjelaskan siapa saja umat muslim yang lapar telah dibantu.
Muchlis Adani balik menanggapi komentar Ceni “Ayatullah Ibnu Husein Umasangadji ana tdk sedang membatasi hak politik siapapun, ana sedang BERKAMPANYE melawan manusia2 busuk yg suka menunggangi umat. Siapapun berhak mencalonkan diri dan ana pun PUNYA HAK untuk mengingatkan saudara2 sesama muslim utk taat pada aturan2 syariat. Ana tdk tahu Nte muslim atau bukan tapi bagi kami muslim perintah Quran itu mutlak, lebih utama dari aturan apapun di dunia ini. Ana juga punya hak utk mengingatkan semua pihak utk menghornati urusan agama orang lain dan tdk memanfaatkannya utk kepentingan2 murahan. Umat ini bukan sapi dagangan Cen.. Kemudian Nte bicara kepentingan hidup umat seolah-olah ada orang diluar umat yg berjasa besar utk umat dan seolah-olah umat ini tdk ada lagi orang yg bisa diangkat jadi pemimpin. Ini barang gampang saja Cen., me kalu butul suka dan tertarik dengan Islam kong maso Islam saja to.?? Selesai kan..??”tanggap dia balik.
Siapa yang dimaksud Adani Muchlis belum jelas dan tegas namun nara sumber of derecord media ini menduga kandidat Gubernur berinisial BL adalah sosok dibalik tanggapan postingan status Adani Muchlis ini.
Entah berhubungan atau tidak tapi Benny Laos adalah kandidat calon Gubernur Malut yang tengah menuai sorotan kontroversial seirama status Adama Muchlis.
Terlepas dari pro kontra pada status Adani Muchlis ini, pro kontra memang kerap mewarnai manuver politik identitas Benny Laos.
Kalangan ulama kritis terhadap Bos Bisnis Bella Grup ini karena dinilai menunggangi politik identitas Islam sebagai trik politiknya untuk semata meraup cerug suara muslim yang mayoritas.
Benny Laos bersama tim suksesnya seperti diketahui menghelat sejumlah aksi yang dinilai bernuansa politik identitas Islam antara lain sumbangan tehel mesjid, sumbangan hewan qurban, menggelar lomba seni Islam, disambut dengan salawatan, gelar tahlilan pemenangan dan terakhirnya kabarnya membagi-bagikan kitab suci Alquran, aksi ditengah keikutsertaan Benny di Pilkada ini dinilai sebagai strategi taktis meraup cerug suara muslim.Apalagi Benny Laos juga belum menyampaikan apa visi misinya untuk kejayaan dan kemaslahatan Islam dan umat Islam.
Pakar politik dan sosiologi menilainya sebagai bentuk penghancuran demokrasi.
”ini bentuk politik identitas yang berdanpak penghancuran demokrasi”nilai Syahrir Ibnu.
Ulama seperti Habib Abu Bakar Alatas, Habib Alwy Albaar, Ustadz H.Usman Muhamad, Ustadz H. Saleh Sakola, Ketua MUI Ternate, Ketua MUI Tikep dan Sekertaris MUI Hal-Sel lantang mengkritisi Benny Laos.
Sejauh ini Benny Laos belum menanggapi secara terbuka sikap kritis umat dan para ulama itu.Namun mantan Bupati Pulau Morotai itu terus menggeber sosialisi dan konsolidasi pemenangan.
Benny Laos dnilai sah-sah saja mencalonkan diri sebagai hak konstitusionalnya namun jangan menyasar politik identitas Islam karena potensial terseret penistaan agama dan singkritisme Islam.
“Potensial terjadi penistaan agama”tukas Ustadz Saleh Sakola.
”Menyambut Benny Laos dengan Salawatan dan tahlilan untuk kinerja pemenangan Benny Laos itu dugaan saya telah mengarah ke singkritisme agama”nilai sumber of derecord lain.
Benny Laos yang dikomfirmasi perihal status ini belum memberikan tanggapan.Nomor whatsaap yang dikomfirmasikan hal ini nampak belum aktif.Namun dilansir pernyataannya di media cetak Malut Post, Benny Laos menyatakan bakal terus bekerja untuk kemanusian.
”Saya mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih buat semua pengurus muslimat NU yang terus bekerja sama dengan yayasan dalam membangun kerja-kerja kemanusian.Saya dan isteri mau bekerja sama, ini demi untuk kemanusian supaya kita semua mendapat keberkahan”tutur Benny Laos seolah menggambarkan sikap nya.
Warga nitizen atas nama Arif Arm II menanggapi “Mission Impossible…ayo kita rapatkan Shaf”pungkasnya(***)