Wednesday, 27 November 2024

Teknologi hidroponik sederhana untuk pertanian minim input pada Pulau Gebe, Halmahera Tengah

-

Dengan mempertimbangkan kondisi lahan yang membutuhkan waktu untuk proses peningkatan kualitas tanah dan kondisi iklim dengan suhu tinggi dan tingkat penguapan air yang tinggi, maka tim terfokus untuk mengenalkan teknologi hidroponik. Teknologi ini digunakan sambil menunggu proses perbaikan tanah menggunakan bahan baku lokal (dalam hal ini pupuk organik dari sisa ikan) selesai dalam membentuk tanah baru.
Dari berbagai teknologi hidroponik yang ada, tim memilih menggunakan teknologi rakit apung dan Kratky. Hal ini didasarkan pada kondisi ketersediaan listrik yang tidak stabil. Sistem rakit apung (bagi sayuran) dan Kratky bagi tanaman non sayuran memungkinkan tanaman mendapatkan nutrisi tanpa menggunakan listrik yang mengalirkan larutan tersebut.

Metoda sederhana ini dimaksudkan untuk memproduksi pangan secara langsung dan dan juga menyiapkan bibit yang relatif lebih kuat untuk ditanam pada ladang yang dimiliki oleh masyarakat.

Pada kegiatan pengabdian ini, target utama adalah ibu rumah tangga yang dapat mengupayakan metoda sederhana, namun efektif ini, pada pekarangan rumah mereka. Dalam kegiatan, para peserta juga dikenalkan pada benih-benih tanaman yang sebelumnya tidak dapat mereka akses, seperti benih bawang dan wortel serta proses perkecambahan benih yang baik dan benar.
Pada akhir kegiatan, peserta mampu untuk membuat sistem perkecambahan biji yang baik dan benar tanpa menggunakan tanah serta membuat sistem Kratky bagi sebagian tanaman yang dipindahkan dari lokasi pembibitan sederhana yang telah dilakukan, serta membuat stok larutan nutrisi sebagai inti dari kegiatan hidroponik.

Dengan hasil yang positif ini, DRPM ITB berharap program ini dapat diadopsi oleh kelompok masyarakat desa Sanafi secara lebih luas dan mungkin menjadi bagian dari program pendidikan di sekolah. Kesuksesan dari program ini dapat menjadi dasar kuat bagi desa Sanafi sebagai sentra produksi pertanian bagi pemenuhan kebutuhan Pulau Gebe yang meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi bagi masyarakat.