Ulama warasatul anbiya, ini ungkapan 15 abad silam dari Tokoh nomor wahid berpengaruh dunia menurut Michael Hart penulis kristen dalam bukunya yang terkenal 100 tokoh berpengaruh dunia yakni Nabi Muhammad SAW, manusia yang dipercaya dan diyakini ucapannya pasti benar dan pasti terjadi baik seluruh umat muslim maupun kafir qurays yang hidup bersama rosul kala itu.
Makna etimologinya Ulama adalah pewaris nabi yang terminologinya adalah golongan muslim yang memiliki kapasitas dan moral mumpuni untuk melanjutkan legacy para nabi.
Ucapan Nabi SAW itu terbukti, para ulama terbukti menjadi tokoh central yang selalu mengisi perkembangan peradaban mulia di setiap zaman.Kita tidak tahu, jika kehidupan umat dan peradaban tanpa ulama.
Apa yang kita saksikan di dunia barat yang liberal kapitalisme yang bebas nilai, masyarakat barat yang terkenal dengan kemanjuan teknologi itu hancur secara moral seolah membenarkan premis inl.
Fakta empirik, Kebidupan dunia barat yang bebas nilai tak bisa dipungkiri sarat praktek Narkoba, perjudian, praktek kehidupan sex bebas, sex sesama jenis lesbian dan homo sexual merajalela tanpa terkendali dan mengahasilkan berbagai penyakit dan virus yang membahayakan kelangsungan hidup manusia seperti AIDS dan prilaku amoral lainya.Berapa manusia yang mati karena aids dan narkoba sudah tak terhitung lagi.Kondisi yang berbeda kita jumpai di negara-negara muslim yang masih konserfativ.
Meminjam ungkapan seorang pendeta yakni pendeta Mel Atoks yang viral “indonesia beruntung memiliki mayoritas penduduk muslim jika tidak maka kehidupan sex sesama jenis pasti dilegalkan”.Ungkapan yang yang bisa dipahami secara luas dalam praktek degradasi moral lainya seperti narkoba, judi, sex bebas dan LGBT.
Fakta itu telah membenarkan bahwa peran ulama dalam mengisi peradaban amat strategis tanpa terkecuali.Sebab hanya para ulamalah yang mampu menjakankan peran dan fungsi moral ini secara signifikan dan abadi.