Thursday, 5 December 2024

Warga Morotai “Tobat”Punya Pemimpin Berkarakter Benny Laos

-

Sementara itu, Ketua Relawan Bravo Pulau Morotai, Fadli Djaguna, dalam orasinya menyampaikan bahwa berdasarkan hasil lembaga survei Poltracking Indonesia di Morotai, Rusli Sibua dan Rio Christian Pawane unggul di angka 86,3 persen.

“Secara tidak langsung ini menunjukan bahwa kecintaan warga Morotai terhadap Rusli-Rio sangat besar. Sehingga dengan izin Allah SWT, kami yakin dan percaya Rusli-Rio menang sebagai bupati dan wakil bupati Morotai serta Aliong Mus-Sahril Tahir juga menang sebagai gubernur dan wakil gubernur di pilkada 2024 ini,” ujarnya.

Fadli juga mengajak kepada warga Morotai agar tidak memberikan peluang kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab serta dapat merebut kekuasaan yang zalim ini dengan memenangkan Rusli-Rio sebagai bupati dan wakil bupati di pilkada nanti.

“Kalau saya mau hitung-hitung uang yang berputar selama lima tahun di Morotai ini ada Rp4,2 triliun. Itu uang yang berputar sejak saudara BL (Beny Laos) jadi bupati sampai akhir masa jabatannya, dengan misi Morotai Bangkit dan saat ini dilanjutkan, Morotai Bangkit Jilid II,” terangnya.

“Yang dilihat sejak masa jabatan BL itu yang ada cuma kebangkrutan, bukan bangkit. Dia meninggalkan kebangkrutan semuanya. Pedagang gulung tikar, semua pengusaha lokal gulung tikar, orang-orang yang di pasar mendapatkan efek dari kebijakan pemerintah. Jadi kalau hari ini bilang Bangkit jilid II, maka jawaban saya itu Bangkrut jilid II, bukan bangkit,” sambungnya menegaskan.

Terpisah, HMI cabang Pulau Morotai pernah menuding Bupati Benny Laos diduga melakukan manopoli proyek saat memimpin kabupaten Pulau Morotai.Wacana publik juga menuding sapaan BL ini demikian.

Selain itu, kebijakan Benny Laos seperti mengalihkan dana pinjaman PEN atau Pemulihan Ekonomi Nasional untuk pembangunan Rumah Ibadah dinilai semakin melemahkan keberadaan ekonomi mikro di kabupaten Pulau Morotai.

”Pinjaman PEN itu kan tujuannya untuk pemulihan ekonomi pasca covid tapi oleh Benny Laos entah tujuan apa dialihkan untuk pembangunan rumah ibadah, kayaknya kebijakan populis untuk meraih simpati umat semata namun ekonomi umat justru rontok”nilai Asra yang mengaku warga Morotai yang tak sebagai ditemui media ini.

”PEN untuk rumah ibadah yang tak produktif tapi Pengembalian dana PEN itu justru membebani APBD Kab.Pulau Morotai”tukas sumber of derecord media ini.

Praktek monopoli itu ditenggarai menjadi penyebab ekonomi Kabupaten pulau morotai lesu yang ditandai dengan melemahnya daya beli masyarakat.

”Jual sayur kangkung saja tidak laku”tukas sumber itu.