Edi Langkara – Abd. Rahim Odeyani bakal melanjutkan kepemimpinan jilid II.Di Jilid I, Elang-Imo sarat prestasi.Selain kebijakan terebosan infrastruktur jalan dan jembatan yang berhasil membuka akses lintas wilayah di Hal-Teng, duet Elang-Imo juga berhasil meningkatkan PAD dari Rp.18 milyar meningkat sampai 300 milyar I periode mereka memimpin.Istimewa pula pengelolaan anggarannya bertanggun jawab dan amanah yang dibuktikan dengan berhasil meraih LHP BPK Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP selama 4 tahun beruntun.
Kepemimpinan Elang-Rahim adalah kepemimpinan yang amanah adalah premis yang tak terbantahkan.Wajar ! Rakyat Hal-Teng berkeinginan kuat agar kepemimpinan 2 putra asli terbaik Fagogoru dilanjutkan jilid II guna menuntaskan amanah yang belum sempat ter tunaikan di periode pertama itu
HALMAHERA TENGAH – Drs.Edy Langkara, M.Si-AbduRahim Odeyani, tengah berkontestasi sebagai pasangan calon Bupati-Wakil Bupati di Pilkada Halmahera Tengah 2024.Maju di periode ke II adalah sikap moral untuk menuntaskan amanat rakyat Fagogoru yang belum sempat tertuntaskan di periode pertama.
Merunut kepemimpinan Paket calon kepala daerah – Wakil kepala daerah nomor urut 2 di Pilkada Hal-Teng 2024 ini, seperti di lansir dari media siber terkemuka Jurnalswara.Com, Lima Tahun Memimpin Halmahera Tengah, Edi Langkara – Abd. Rahim Odeyani yang penuh tantangan itu sarat akan capaian prestasi.
Banyak cerita dan prestasi mewarnai kepemimpinan Dua Putra Fagogoru ini. Di sela kampanye, seperti dikutip di media siber www.jurnalswara.comsengaja menguliti cerita hebat dibalik Elang-Rahim Part I.
Mantan Bupati Edi Langkara sedikit mengungkap fakta awal kepemimpinan bersama Pak Imo (sapaak karib Abd. Rahim Odeyani. Kedua pemimpin ini menemukan kondisi di lingkup birokrasi banyak masalah yang harus diselesaikan. “Kami diperhadapkan dengan dinamika birokrasi seperti disiplin aparatur sipil negara (ASN) yang masih relatif minim, tata kelola keuangan kita selama 10 tahun masih berada pada level disclamer dan wajar dengan pengecualian (WDP).
Selain kinerja Birokrasi, kenyataan lainnya adalah pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, air bersih dan sarana telekomunikasi masih sangat terbatas. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih sangat rendah dan masih banyak problem pembangunan yang menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dan segera dituntaskan oleh Elang Rahim.
Sejujurnya warisan masalah yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya begitu kompleks. Sementara APBD yang ditinggalkan belum seberapa. Tidak cukup untuk menyelesaikan masalah yang ada. Sehingga membutuhkan kerja keras dan kerja cerdas serta terobosan inovasi agar masalah yang ada dapat dituntaskan satu persatu.
Komitmen menghadapi tantangan itu dibuktikan dengan kerja nyata yang dilakukan kami selama 5 tahun menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah. Mulai dengan penataan system dan tata kelola keuangan yang baik yang dibuktikan dengan perolehan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 4 tahun berturut-turut,” ujar Edi Langkara.
Opini BPK ini, tambah Elang, didukung penerapan System e-Budgeting yang terintegrasi dengan e-Plaining. Mengoptimasi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. 2023 APBD Halmahera Tengah mencapai 300 miliyar. “Kalau me-replay 5 tahun lalu, realisasi PAD hanya berada diangka 18 miliyar sekian,” imbuh Elang.
Pada sektor pelayanan dasar, Elang-Rahim juga terus melakukan terobosan, mulai dengan membangun 1.625 unit rumah layak huni untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Lalu melakukan penyediaan listrik di seluruh desa sampai ke pelosok terjauh yakni desa Umiyal yang berbatasan dengan Kab. Raja Ampat.
Alhamdulillah, dalam lima tahun itu, pemda Halteng (elang-rahim) membangun infrastruktur jalan dengan volume 480 kilometer yang tersebar di seluruh wilayah Halmahera Tengah. Pembangunan drainase dan break-water dalam kota Weda sehingga kota ini bisa terbebas dari ancaman bencana banjir dan abrasi. Penyediaan jaringan telekomunikasi sudah mencapai 90 persen bisa menjangkau masyarakat Halmahera Tengah,” ungkap Elang.
Sementara pada sektor pembangunan sumberdaya manusia, saya dan bung Elang mendorong berbagai program dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pengajar, memberi bantuan studi 1.608 mahasiswa, 139 orang Non-PNS untuk pendidikan pasca sarjana, pendidikan doktoral 6 orang, dan 30 orang tenaga kedokteran.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Halmahera Tengah terus meningkat. “Saat ini kita berada diurutan ke 5 dari 10 Kab/Kota di Maluku Utara. Jauh berbeda dengan 5 tahun lalu, saat itu Halmahera Tengah berada di urutan ke-9 atau angka yang sangat rendah”tutup Edy Langkara(***)