Friday, 27 December 2024

Catatan Ringan Session II Dari Om Pala Malanesia Tentang Debat Pilkada Malut Perdana.

-

Komisi penyelenggara Pilkada Maluku Utara (KPUD) di Provinsi Maluku Utara tidak cukup memiliki kemampuan merumuskan tema yang menjadi problem pembangunan daerah, dan membaca dinamika pembangunan ekonomi sebagai bahan debat bagi para calon kepala daerah, sehingga rumusan tema debat tidak hanya penggunaan istilah, tetapi sinkronnya antar sub tema, antar tema dan tema besarnya dengan kondisi Maluku Utara sebagai bahan debat yang akan menjadi materi pendidikan politik bagi pemilih dan menjawab kebutuhan pemilih di wilayah Maluku Utara.

KPUD mengambil Tema debat pada sessi pertama Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah Melalui Pengembangan Sosial Budaya
Tema ini memiliki korelasi positif terhadap perekonomian Maluku Utara yang merubah wajah ekonomi Maluku Utara berbasis pertanian menjadi Provinsi Industri di Indonesia.Namun industri yg menopang perekonomian tidak inklusif bagi kesejahteraan masyarakat.

Problem utamanya pada kurang bertumbuhan budaya kewirausahaan (enterpreneur Culture) yang dapat menopang ekonomi Malut dari kaum muda enterpreneur akibatnya kemudian banyak pelaku bisnis yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia menguasai ekonomi Malut utamanya di sektor perdagangan.

Tema ekonomi dan budaya menjadi penting diperdebatkan oleh para kandidat untuk menemukan formula tepat mengembangkan kaum muda enterpreneur yang tangguh, melalui berbagai kebijakan di sektor pendidikan dan menumbuhkan budaya kewirausahaan yang lebih baik.

Budaya ekonomi yang tercermin dari dinamika ekonomi Tidore yang telah mengenal satu desa satu bisnis, terlihat di Tomalou sektor perikanan, tobo dengan bawangnya, Jae dengan sagunya, mare dengan kerajinan, pandai besi, gurabati dengan pijit yg terkenal, adalah unit kegiatan bisnis yang diperlukan untuk menumbuhkan budaya kewirausahaan masyarakat Maluku Utara.

Sialnya KPUD dalam menurunkan sub tema tidak ditemukan budaya kewirausahaan sebagai materi debat yang memberi solusi perbaikan ekonomi yang didasari pada karakteristik budaya Maluku Utara dalam mengisi ruang kosong di sektor swasta.
Tidak ada satu daerah bahkan negara yang di sebut maju ekonominya di topang oleh tubuhnya Budaya kewirausahaan yang melahirkan banyak pelaku bisnis sehingga sumberdaya alam yang melimpah dapat di kelola oleh putra daerah yang memiliki budaya bisnis yang mumpuni mengerakkan perekonomian

KPUD tidak cukup kredibel dalam merumuskan tema dan sub tema sebagai sajian debat politik yang memberikan pendidikan politik kepada warga dan memberikan alternatif pilihan atas solusi solusi kebijakan yang di rumuskan oleh para calon Gubernur sebagai materi tontonan atas janji politik membangun Malut kedepan uang lebih baik(***)