Saturday, 21 December 2024

Anies Akan Dirikan Ormas atau Partai ?

-

Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Saat ini, Anies Baswedan adalah leader terbaik yang disiapkan oleh bangsa ini. Begitu pengakuan publik. Pengakuan ini bukan hanya datang dari para pendukung, tapi juga datang dari para lawan.

Nasdem dan PKB yang semula kontra Anies di pilgub DKI Tahun 2017, akhirnya menjadi pengusung Anies di pilpres 2024. Hampir saja dua partai ini mengusung kembali Anies di pilgub DKJ. Namun, dua partai ini berhasil kena operasi kekuasaan. Akhirnya, Nasdem dan PKB gagal calonkan Anies karena terlalu besar risikonya. Lebih besar dari risiko saat pilpres kemarin. Begitu pengakuan kedua ketum partai itu.

Begitu juga dengan PDIP. Suara DPD PDIP DKJ bulat mengsusulkan Anies dicalonkan di pilgub DKJ. Lagi-lagi, tangan kekuasaan terlalu kuat untuk dilawan. Dua penguasa (lama dan baru) punya segala cara untuk menghentikan PDIP agar tidak calonkan Anies. Akhirnya, PDIP menyerah. Anies-pun gagal nyalon.

Besar kemungkinan akan ada banyak cerita yang dibuka pasca 20 oktober 2024 ini, saat terjadi pergantian presiden. Ini suatu hal yang biasa terjadi dalam sejarah politik.

Lalu, kemana langkah Anies setelah secara sempurna sukses digagalkan jadi calon gubernur? Sebagian besar pendukungnya “ngotot” dan “mendesak” Anies membuat partai. Nampaknya, mereka terprovokasi diantaranya oleh sejumlah kader partai ideologis berplatform agama: “Anies bikin partai dong supaya punya tiket kalau mau nyagub dan nyapres”. Ini saran, tentu saja. “Gak mau jadi kader, hanya mengandalkan popularitas untuk menjadi calon”. Lagi-lagi, sindiran kader partai ideologis yang sering berseliweran di medsos”. “Apa sih yang didapatkan partai pengusung dari Anies? Logistik enggak, tambahan suara juga enggak”. Kata sejumlah kader partai yang sama. Nasib Anies memang lagi kurang baik. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Sudah gak diusung, masih terus dihajar.

Apakah Anies akan mendirikan partai? Belum ada yang tahu. Mungkin Anies sedang belanja “masukan” dan khusu’ istikharah. Ini mungkin ya… “Tapi, shalat Jokowi lebih baik dari pada shalat Anies,” kata salah satu tokoh di partai ideologis itu. Saya gak berani ikut komentar, karena saya bukan panitia surga.