Sunday, 5 January 2025

Catatan (5):MAKKAH DAN “CULTURAL GENOCIDE” (1)

-

Oleh : M.Guntur Alting/Dosen Filsafat UMJ Jakarta.


SEJAK hari ke 3 meginjakan kaki di kota Makkah, dan menyaksikan kondisi kota ini, tanpa mengurangi penghormatan (ihtiraman) pada tanah suci. Saya terkejut dengan perkembangan Makkkah dari waktu ke waktu.

Tulisan ini menggunakan pendekatan ilmu sosial terutama *aliran kritis” mazhab frangfrut (Frangfrut School) dipelopori Jurgen Habermas. Dan bagi yang pernah belajar antropologi, sejarah dan khusus sosiologi tak asing dengan pendekatan ini.

Implikasi pendekatan ini adalah memberi ruang otoritas otak yang lebih “longgar” ketimbang hati, dan ini sedikit MENGGANGGU ketenangan dalam ibadah. Karena haji dan umroh kenikmatannya baru terasa ketika menghadirkan hati.

Demikian, tulisan ini saya melepaskan sejenak ‘framing” sebagai seorang ‘pembimbing” yang pernah bertahun-tahun mendampingi jamaah umroh dan haji yang tentu lebih normatif-tektualis.

—-000—

Saya mengimajinasikan kota Makkah di Arab Saudi dengan “Las Vegas” di Amerika Serikat. Apalagi setelah membaca karya Mirza Tirta Kusuma, sebuah buku yang telah lama saya miliki sejak masih ngajar di IAIN Ternate.

Dua kota ini sama-sama hidup 24 jam, sejak matahari bangkit hingga surya rebah. Bedanya, kehidupan di Makkah beraroma ISLAMI, sedangkan Las Vegas berlumur DOSA.

Namun persamaan dimaksud adalah kedua kota itu kini menjadi daya tarik lantaran dipenuhi pelbagai bangunan modern dan menjamin kesenangan dunia.

Data per-2018 menunjukan bahwa Makkah kebanjiran 13 juta pengunjung buat berhaji dan berumrah. Angka ini sepertiga dari jumlah pelancong yang melawat ke Las Vegas.

Hingga 2010, Makkah telah memiliki 80.000 kamar hotel, seperti dilansir majalah The Economist 2 tahun lalu. Hotel Mecca Clock Royal Tower dengan 800 kamar, menjadi gedung tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa kota Dubai.

Hotel ini menyatu dengan jam terbesar di dunia. Ukurannya 6 kali lebih besar ketimbang jam “Big Ben” di Ibu Kota London Inggris. Tempat ini bagian dari kompleks Abraj Al-Bait, proyek ambisius yang bakal menghasilkan 7 menara superbesar seperti Gotham City dalam cerita “BATMAN” dengan tower-tower tinggi. Letaknya hanya SELEMPARAN batu dari Ka”bah yang menjadi kiblat umat Islam.

—OOO—