Kata teman saya, sikap AHM dan Elang untuk ikhlos atas keputusan partai yang pedih perih itu adalah sikap kerdil.Apa yang dikhawatirkan dua sosok ini, partai politik mana sih yang menutup pintu bagi mereka.Rebutan pak !
Maaf-maaf kata nih ya, andaikan AHM dan Elang mengucapkan sayonara ke Partai Golkar, itu sikap gentleman yang berdanpak pembelajaran penting bagi partai -partai politik.Partai politik itu instrumen kader bukan “instrumen bisnis para oligarki”.Edy Langkara itu terkader sebagai pemimpin bagaimana mungkin terdepak oleh calon yang non kader, tidak memahami ruh kepemimpinan partai Golkar ?publik curiga tak beres, pasti ada apa-apanya.
Pun demikian, sikap AHM dan Elang yang bakal melawan keputusan partai Golkar dengan tetap jalan lurus di Pilkada yakni mengusung putrinya dan Edy yang bertekad tetap mencalonkan diri di Pilkada bakal berdanpak di “pecat”.Lihat saja konsideran SK DPP, keputusan DPP Partai Golkar bersifat final dan mengikat yang wajib hukumnya didukung pengurus dan kader tak terkecuali AHM dan Elang.
Nah ! Ini ujian nih buat AHM dan Elang, apakah memilih jadi politisi kesatria atau politikus kerdil.Sudah kadung bakal melawan partainya, Apakah AHM dan Elang memilih dipecat atau duluan menyatakan mundur dari Partai Golkar ?
Kata teman saya, sikap tegas itu sikap kesatria yang pasti bernilai bagi AHM dan Elang sebagai sosok politisi dan pemimpin tangguh yang layak diikuti basis pendukungnya. Daripada dipecat yang jadi presden buruk bagi masa depan mereka.Wallahualam bisaawab !