Sementara menurut Sekretaris Panitia Adi Noman visi misi idealnya harus lahir dari aspirasi rakyat terutama masyarakat cendikia yang konsisten melahirkan dan menemukan solusi bagi kehidupan masyarakat melalui TRI DARMA perguruan tinggi.
“bahwa pemimpin seyogyanya banyak mendengar, bukan didengar. Visi-misi serta programnya wajib lahir dari cara mendengarkan masalah atau suara masyarakat, apalagi masyarakat cendekia (kaum terdidik) yang sudah banyak melahirkan dan menemukan masalah serta solusi melalui TRI DARMA Perguruan Tinggi, terkhusus lewat Penelitian”jelas dia.
“Maka seorang calon pemimpin harus banyak mendengar agar dapat terus mengaktifkan pikirannya dalam meraih perubahan pembangunan, kesejahteraan, dan keadilan”sambungnya.
Ketua FDU yang juga Direktur Munara Corporate Amar Ome berpesan bahwa, daerah ini tidak dilahirkan untuk membedakan perbedaan tetapi untuk menyatukan perbedaan.
“Perbedaan itu wajibnya dipukuk dengan ilmu, akal, dan adab, agar kita tidak tercederai dan mungkin bercerai-berai dari kepentingan sesaat dan kepentingan sekelompok orang dalam perbedaan itu”pungkasnya(***)