MEDIA RAKYAT24.COM–Ternate!!Kendaraan roda empat berplat nomor kendaraan luar daerah menjamur di pangkalan taxi di kota ternate telah meresahkan pengusaha dan driver taxi on line lokal kota Ternate.Dirlantas Polda Malut dan Dispenda Malut diminta turun tangan menertibkan.
Sebab Keberadaan mereka dinilai selain menabrak aturan lalulintas dan merugikan pendapatan asli daerah juga telah mengancam kelangsungan usaha taxi on line lokal.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Taxi On Line Kota Ternate, Bung Welly kepada media ini kamis sore tadi.
“Kami resah dengan kondisi ini”aku Welly kepada media ini, kamis (27/6/2024).
“Mereka selain melanggar aturan lalulintaa, tidak bayar pajak daerah ke samsat ternate juga mengancam kelangsungan usaha taxi lokal”jelas dia.
“Taxi on line lokal bayar pajak daerah di Samsat Ternate sementara kendaraan berplat luar bayar pajaknya di daerah lain. Daerah malut dan rakyat dirugikan”papar dia.
Dia mengungkapkan, persoalan ini telah dilaporkan ke Ombusdman namun tidak mendapat perhatian serius.
“Kami telah adukan masalah ini ke Ombusdman tetapi tidak mendapat perhatian”ungkapnya kesal.
Welly berharap, masalah ini mendapat perhatian Dirlalantas Polda Malut dan Dispenda Provinsi Maluku utara.
“Kita berharap dengan berita ini bisa mendapat perhatian pihak Dirlantas Polda Malut dan Dispenda Malut”harap dia.
Welly mengutarakan pihaknya bakal menyambangi Dirlantas Polda Malut dan Dispenda Malut untuk mengadukan persoalan ini.
Welly meminta Dirlantas dan Dispenda Malut agar mengambil langkah sistimatis yakni membuat aturan kendaraan luaf daerah di deadline 3-6 bulan selebihnya balik nama kendaraan lokal.
“Kita minta Dirlantas bikin aturan bahwa kendaraan berplat luar cukup 3 sampai 6 bulan selanjutnya balik nama berplat Kota Ternate sehingga bayar pajaknya di ternate”saran dia.
Welly mengungkapkan, keberadaan kendaraan berplat luar daerah sudah sangat banyak dan dikhawatirkan terus bertambah.Saat ini saja ungkap dia, Mereka bahkan membentuk pangkalan-pangkalan di 6 titik di Kota Ternate.
“Mereka bahkan telah membentuk pangkalan sendiri yang hasil investigasi kami ada 6 titik pangkalan”ungkapnya.
Dia mengkhatirkan jika dibiarkan potensial memicu gesekan.
“Saya khawatirkan jika dibiarkan dan terus bertambah bisa memicu gesekan dengan pengusaha dan driver taxi on line lokal.Contoh kasus di Sofidi”warning Welly(***)