Friday, 27 December 2024

Kisruh Nasdem, Jeruk Jangan Kupas Jeruk

-

Tajuk catatan ringan ini mengutip komentar Dr.Sudjud Sirajuddin, SH.MH mengomentari berita seputar kisruh internal partai Nasdem.Maknanya jelas lah, mantan legislator DPR RI ini “menasihati” agar sesama sejawat partai jangan saling “mengupas”lah, hehehehe.

Kisruh di Nasdem memang mengundang atensi luas terutama kaum partisan dan pemerhati politik.Unik, tak biasanya, ketika kader inti partai bergelar ketua hendak mencalonkan diri di Pilkada bukanya didukung malah digebuk dan dijegal kawanan partainya sendiri yang ironisnya untuk kepentingan kandidat non kader.

Politik memang menganut hukum besi politik bahwa tidak ada kawan sejati dan musuh abadi namun politik mestinya tak sesat dari nilai moral.Apalagi satu pasukan dan  dalam kontestasi politik di negeri beradab adat se atoran.

Di ring pertarungan Nasdem Kota Ternate, Perlawanan politik itu kian tajam tanpa perlawanan yang berarti.Demikian memdiskripsikan konflik di tubuh Nasdem “Malut” dengan Ketua Nasdem Kota Ternate saat ini.

Tauhid dijegal secara masiv, sistematis dan terstruktur.Beragam logika tak logis dikemas untuk mengiliminasi Tauhid dari pencalonan.

Lumrah ? Tidak dan tanpa terkecuali.Sebab Tauhid adalah kader inti dan ketua Nasdem yang berpeluh keringat dan telah berkuasa yang hendak melanjutkan kekuasaan Nasdem di Kota Ternate.Dalam konteks kepentingan partai Nasdem,  hukum wajib tingkat super bagi segenap kader Nasdem untuk mendukung tanpa terkecuali.Dalam konteks demokrasi, kemenangan Nasdem Kota Ternate berbanding lurus dengan aspirasi Tauhid 2 periode.

Sebaliknya, Logika akal sehat dan konstitusi mana yang membolehkan sejawat kader dan pengurus partai yang sama menghalangi apalagi menjegal langkah sejawat kader lain seperti mereka menghalangi pencalonan Tauhid Soleman.

Apapaun pretensinya, Tauhid mestinya lebih prioritas.Sebab dia kader yang lagi berkuasa dan lebih potensial memenangkan kontestasi pilwako.Bukankah Nasdem seperti parpol lain bertujuan merebut kekuasaan ?

Jadi semakin lucu dan aneh bin ajaib jika menjegal Tauhid karena ada kepentingan meloloskan kandidat yang bukan kader Nasdem atau baru saja terbit KTA Nasdem nya.Itu lucu Bin ajaib tau.

Gas pull menjegal Tauhid untuk kandidat kader partai lain potensial membuka bobrok.Jangan-jangan karena sudah lakukan aksi ambil untung ke Kandidat non kader sehingga harus sampai berbusa-busa menjegal Tauhid ? Asumsi bisa-bisa saja kan.

Publik akan curiga ada udang dibalik batu dibalik menjegal Tauhid dengan semangat 45.Karena untuk apa sih membumkam saudara separtai sendiri untuk kepentingan orang lain ?.

Sudahlah ! Sudahi saja drama interes politik yang potensial menghancurkan asa besar Nasdem untuk bisa melanjutkan kekuasaan di Kota Ternate.

Trend positif sikap Nasdem yang berani mengambil peran kritis harus di perkuat segenap kader dan pengurus.Berkusa di daerah adalah salah satu pilar penyangga kekuatan Nasdem.

Tidak ada jalan ke Roma bagi segenap pengurus selain bersatu.Hindari bahkan buang jauh-jauh niat jeruk kupas jeruk karena hanya kepentingan sesat dan sesaat.

Mari bersatu Bung !

Ternate, 24 Juni 2024.

 

Bung User.