TERNATE – Sebagai mitra pemerintah, Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Provinsi Maluku Utara terus meningkatkan eksistensi dan komitmennya sebagai organisasi yang bertanggungjawab terhadap olahraga rekreasi masyarakat, mengelola, membina mengembangkan dan mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan olahraga rekreasi di wilayah Maluku Utara.
Untuk mengakomodir, membina dan mengembangkan seluruh kegiatan olahraga rekreasi tersebut, KORMI Maluku Utara siap tancap gas untuk membentuk kepengurusannya di 10 Kabupaten dan Kota di Ajazirah Almulk.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia Provinsi Maluku Utara, Ir. Saifuddin Djuba, S.T.,M.Si. Menurut UJ, sapaan akrab Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Maluku Utara, KORMI memiliki perbedaan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia. KONI lebih terkonsentrasi pada olahraga prestasi sedangkan KORMI yaitu selain mempromosikan, mengembangkan dan meningkatkan olahraga di masyarakat, juga membangun hubungan sosial, melestarikan kekayaan budaya daerah dan nasional serta memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani dan kegembiraan.
“Kormi merupakan organisasi yang menyebarluaskan gerakan sport for all di segala usia dan tingkatan ekonomi. Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Masyarakat sehat bisa menumbuhkan sumber daya manusia atau SDM yang sehat, unggul dan berprestasi,” terang UJ.
Udin juga menjelaskan, di akhir tahun 2024 ini, KORMI Malut siap mengukuhkan 5 kepengurusan daerah yang sudah terbentuk. Kelima kepengurusan itu, masing-masing Kota Ternate, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan Kota Tidore Kepulauan.
Sedangkan 5 kepengurusan daerah lainnya, yaitu Halmahera Utara, Pulau Morotai, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu ditargetkan awal tahun 2025 selesai dibentuk. “Insha Allah, akhir tahun ini lima kepengurusannya dilantik. Sedangkan yang sisanya lagi, awal tahun depan sudah terbentuk semua. Saya siap roadshow ke 10 kabupaten dan kota di Maluku Utara. Semoga sesuai ekspektasi. Sebelum Festival Olahraga Masyarakat Nasional atau Fornas di NTB, Juli tahun depan, semua kepengurusan di daerah sudah tuntas,” ungkap birokrat yang dikenal familiar(***)
