Ini panggilan moral bagi segenap kader dan Alumni HMI di Maluku utara.Panggilan yang menandai kepercayaan publik terhadap kapasitas dan tanggun jawab moral HMI terhadap perkembangan negeri Moloku Kie Raha.
Bukan nya mengajak namun secara emosional Junior di HMI dan Senior di KAHMI tentu bangga ada abang Basri Salama ikut berkontestasi mengambil tanggun jawab sejarah anak HMI.Sebab bagaimana Basri Salama bisa lolos ke kawah kontestasi Pilkada Malut bersama Dr.H.Muhammad Kasuba, MA yang Al Khaerat sentris adalah sebuah Komfirmasi kapasitas politik dari kader HMI ini.
HMI adalah warisan dan diwariskan negeri ini ditangan mereka.
Kader HMI harus hadir apalagi ditengah ancaman liberalisme-komunisme terhadap nasionalisme Pancasilais yang sarat kebhinekaan.Inintanggun jawab sejarah kelahiran HMI.
Ketika liberalisme hadir dengan wajah kondomnisasi bagi siswa dan karangan berjilbab bagi Paskibraka maka kehadiran kader HMI adalah memenuhi panggilan sejarah dan moral itu.
Kenapa harus kader HMI ? Karena Nasionalisme HMI teruji nasionalisme Pancasilais yang kukuh memastikan bahwa bangsa ini harus berada dalam genggaman pemimpin yang beriman, bertaqwa agar bisa men drive peradaban negeri yang baldatun taybatun waribbul ghafur.
Harapan itu ada di tangan Basri Salama !
Peluang itu ada di depan pelupuk mata, dibuang sayang jika hanya karena fitnah di medsos.Jika bukan sekarang, kapan lagi kan.Menunda kesempatan itu sama artinya ……terjemahkan sendiri dah !