Thursday, 21 November 2024

Mindset Mau Untung Dalam Segala Situasi, Colek 25 Tahun Provinsi Maluku Utara.

-

Ada kasus, disebuah usaha Koperasi Simpan Pinjam [KSP] di lingkungan saya, mematok bunga sebagai selisih untung yang didapatkannya hingga sebesar 20 persen tanpa merasa terjebak riba. Tak penting bahwa pinjaman itu untuk keperluan sekedar tambahan modal usaha bagi penjaja sayuran keliling , untuk tambahan biaya pendidikan anak atau bahkan untuk keperluan pengobatan bagi keluarga fakir yang sedang sakit.

Setelah dilantik, seseorang terindikasi tak memenuhi syarat sebagai anggota Bawaslu Pemilu dilevel tertentu karena dianggap tak memenuhi syarat jangka waktu saat menjadi anggota partai politik tertentu dan dilaporkan ke lembaga dilevel atasnya.

Di fakta lain, penguasaan sumber daya dilevel pemerintah daerah tertentu, terlihat hanya berputar dilingkup kroni dan orang dekatnya, disetiap periode Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah [APBD] selama kepemimpinannya. Mirip seperti kasus dijaman lampau dilevel negara ini, sekelompok kecil orang mendapat perlakuan istimewa dan menguasai bagian terbesar sumber daya APBN, yang hari-hari ini ditengarai sebagai akar masalah dan musabab kemiskinan struktural dan ketimpangan distribusi sumber daya yang luar biasa daya rusaknya yang dirasakan hingga saat ini.

Tak penting bahwa janji kemerdekaan yang terangkum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tak penting pula bahwa kondisi ekonomi dan pasar yang lesu karena efek daya beli yang lemah disebabkan sumber daya hanya terkonsentrasi pada sebagian kecil orang hingga ekonomi biaya tinggi [high cost].

Dilevel atasnya lagi, pemerintahan provinsi, Komisi Pemberantas Korupsi menemukan kasus penyalahgunaan kewenangan “berjamah” oleh pejabat pemerintahan dengan segala akibat hukum hingga efek ekonominya disebuah daerah. Tak penting bahwa petani kita sedang terjerat permainan para pemodal yang menyebabkan daya tukar ekonomis dari beberapa komiditas pertanian berada dititik nadir.

Di pandemi covid19 lalu, kita pernah membaca rilis kekayaan pejabat berwenang dari lembaga tertentu yang bertambah signifikan nilainya. Andai itu ada korelasinya, tak penting bahwa negara ini sedang dalam situasi dimana sebagian warga negaranya sedang bertaruh dengan maut.