Kepada awak media, Dosen yang memulai karier di Unkhair ini mengatakan bahwa pilkada damai menjadi penting sebagai pondasi dalam mewujudkan demokrasi yang sehat dan berkeadilan.
“Pilkada yang damai mencerminkan kedewasaan politik masyarakat serta para elite politik. Dengan demikian, perbedaan pandangan dan pilihan dalam politik tidak menjadi alasan untuk terjadinya perselisihan” jelas Hoda.
Lebih jauh dikatakannya bahwa Demokrasi yang baik adalah demokrasi yang dilandasi oleh persaingan ide, gagasan, dan program, bukan persaingan yang diliputi kebencian dan kekerasan. Pilkada damai menciptakan ruang bagi diskusi dan debat yang sehat, sehingga masyarakat dapat memilih berdasarkan kualitas calon pemimpin.
“Perbedaan pilihan politik adalah hal yang lumrah dalam demokrasi. Setiap individu berhak untuk memiliki pandangan, aspirasi, dan preferensi yang berbeda dalam memilih pemimpin atau kebijakan yang mereka yakini terbaik. Namun, sering kali perbedaan pilihan ini menjadi pemicu konflik sosial dan keretakan hubungan antar individu maupun kelompok. Di tengah keberagaman tersebut, kita perlu mengingat dan mengedepankan sebuah prinsip dalam berdemokrasi bahwa pilihan boleh berbeda, asal tetap rukun”tandasnya.