Proyek ini tidak kecil. Bandara Madinah diubah secara drastis menjadi salah satu bandara paling modern di wilayah tersebut. Terminal penumpang yang baru dibangun dengan desain arsitektur yang menggabungkan elemen tradisional Arab dengan fasilitas modern. Perluasan landasan pacu juga dilakukan, memungkinkan bandara ini menampung pesawat berukuran besar dari berbagai belahan dunia.
Saat ini, Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz memiliki berbagai fasilitas canggih yang memanjakan penumpang. Mulai dari area check-in yang luas, ruang tunggu yang nyaman, hingga banyaknya restoran dan toko “duty free” yang menawarkan berbagai produk lokal dan internasional. Bahkan, bagi penumpang yang ingin beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan, tersedia lounge VIP dan hotel bandara yang bisa diakses langsung dari terminal.
Selain itu, fasilitas bandara ini sangat ramah bagi para jemaah. Tersedia tempat ibadah di berbagai sudut bandara, lengkap dengan area wudhu. Ini tentu sangat membantu jemaah yang baru saja tiba atau akan berangkat, sehingga mereka tetap bisa melaksanakan ibadah dengan tenang selama berada di bandara.
Bandara ini dinamai sesuai dengan nama Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, yang merupakan gubernur Madinah saat itu. Nama tersebut diabadikan sebagai penghargaan atas peran beliau dalam memajukan pembangunan infrastruktur di kota suci ini. Pangeran Mohammad bin Abdulaziz dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi untuk memperbaiki fasilitas umum, terutama yang berkaitan dengan pelayanan jemaah haji dan umrah.
Selain memudahkan akses bagi para jemaah, keberadaan Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz juga membawa dampak positif bagi ekonomi lokal. Pariwisata religi di Madinah terus berkembang pesat, dan hal ini tentunya memberikan peluang bagi sektor perhotelan, restoran, dan bisnis lokal lainnya.
Bandara ini juga membuka banyak lapangan pekerjaan bagi warga setempat, mulai dari petugas bandara, pekerja di sektor transportasi, hingga pemandu wisata yang membantu jemaah selama di Madinah. Perputaran ekonomi yang dihasilkan dari kedatangan jutaan jemaah setiap tahun memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan warga Madinah.
Keberhasilan modernisasi bandara ini tidak berhenti sampai di sini. Pemerintah Saudi terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan bandara ini. Salah satu rencana besar adalah pengembangan tahap selanjutnya yang akan semakin memperluas terminal penumpang dan menambah jumlah penerbangan langsung ke Madinah dari berbagai negara.
Dengan visi Saudi 2030, di mana Arab Saudi ingin menjadi pusat global bagi dunia Muslim, Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz diproyeksikan akan menjadi salah satu bandara tersibuk di kawasan Timur Tengah. Rencana ini tentu akan berdampak besar bagi perkembangan ekonomi dan pariwisata religi di Madinah.
Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz adalah saksi bisu dari perkembangan pesat Madinah sebagai kota suci dan tujuan utama bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dari awal pendiriannya yang sederhana hingga transformasi menjadi bandara internasional modern, bandara ini telah memainkan peran penting dalam menyambut jemaah dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia.