Sebagai rakyat, kita sih Happy -Happy saja bahkan berharap visi sultan ini bisa diwujudkan tetapi sayang jika visi itu hanya berguna sebatas iklan politik untuk menarik cerug elektoral atau pemilih guna menghantarkan H.Husain Sjah dari tahta sultan berpindah ke tahta Gubernur Malut.
Ke tiga ; rekam jejak H.Husain Sjah kurang menjanjikan bakal bisa mewujudkan mimpinya.Kita masih ingat mengapa dan bagaimana Sultan Tidore ini terilih sebagai anggota DPD RI atau senator lebih karena ekspektasi rakyat Maluku utara akan sikap kritis dan berani guna melakukan perubahan.Hasilnya ? 5 tahun sebagai senator RI itu apa yang bisa dilakukan H.Husain Sjah ?DOB Sofifi yang telah diamanatkan UU tentang pemekaran Provinsi Malut itu justru mangkrak di tangannya, aspirasi pemerintah daerah tentang percepatan akselerasi pembangunan infrastruktur ibukota seperti yang dituntut paduka Sultan sebagai syarat DOB Sofifi pun tidak dikawal sukses dan lain-lain soal aspirasi pembangunan Maluku Utara.
”Apa karya Sultan sebagai wakil daerah Provinsi Maluku Utara di DPD RI ditengah menumpuknya aspirasi pembangunan ? Tidak ada kan”tukas sumber of derecord media ini.
Mungkin bagi Timses Ou, itu DPD yang masih terbatas kewenangannya nanti terilih Gubernur Malut baru bisa mewujudkan mimpi selamatkan Malut.Ini lips services karena Gubernur siapapun pasti tunduk pada peraturan dan perundang-undangan yang beraku sentralistik itu.
Atau H.Husain Sjah akan meng kombinasikan power sebagai Sultan dan Gubernur sekaligus guna mendorong bahkan mendobrak tembok raksasa Cina di pengelolaan tambang di Malut agar berpihak kepada rakyat Malut.
“Yah ! Sebagai rakyat kita doakan saja semoga mimpi indah Ou Tidore dan calon Gubernur itu bisa terwujud”imbuhnya(***)