Sebagai arsitek politik pohon beringin, Alien Mus kemudian dimintai pertanggungjawaban moral atas kegagalan Cakada Golkar oleh pengurus dan kader partai Golkar dari berbagai daerah di Maluku Utara.
Setelah pengurus DPD I Partai Golkar Maluku Utara, Mansur H. Muhammad dan Kader Golkar yang juga mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tidore Kepulauan, Anas Ali yang mendesak DPP Partai Golkar segera mengevaluasi kepemimpinan Alien Mus dari kursi Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara, kini permintaan serupa juga datang dari pengurus dan kader Golkar Kabupaten Halmahera Selatan, Sanusi Kasim, SH.
Menurut Sanusi, Alien Mus tidak memiliki prestasi signifikan dalam mengelola roda kepartaian. Selain gagal memenangkan kandidat Golkar di Pilkada 2024, politisi perempuan asal Pulau Taliabu ini gagal mendulang kursi pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 lalu. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kursi Golkar di sejumlah daerah di Maluku Utara merosot. Seperti Halsel, dari 5 turun menjadi 3 kursi, Kota Tidore dari 3 turun menjadi 1 dan nyaris nol, Halteng dari 6 turun menjadi 3 kursi, Pulau Morotai dari 3 turun menjadi 2 kursi.
“Ini adalah bukti kongkrit bahwa Alien Mus tidak mampu membenahi dan mengelola partai. Bayangkan saja, menghadapi pertarungan Pilkada 2024 dengan saingan politik yang begitu hebat, Ibu Alien sebagai ketua partai Golkar Maluku Utara tidak melakukan rapat dengan ketua-ketua DPD II Kabupaten/Kota untuk melakukan konsolidasi atau membahas strategi pemenangan. Jika model begini gaya kepemimpinannya, kapan Golkar bisa menang. Dan jika ada yang menang itu karena upaya masing-masing kader, bukan karena Alien,” tegas mantan Sekretaris DPD II Partai Golkar Halmahera Selatan.
Untuk menjaga eksistensi dan marwah partai Golkar, Sanusi meminta Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Dahalia segera mengevaluasi kembali Alien Mus dari Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara. Untuk mengembalikan kejayaan pohon beringin, Sanusi meminta Wakil Bendara Umum, Ahmad Hidayat Mus untuk kembali ke Maluku Utara dan mengendalikan the yellow. Figur AHM, kata Sanusi adalah solusi strategis partai Golkar di tengah percaturan politik yang kian ketat dan modern. Partai membutuhkan sosok yang mau berkorban demi kejayaan partai bukan pemimpin yang sibuk dengan urusan pribadinya.